emosi, termasuk ketidakmampuan membentuk hubungan intim dan abadi dengan
anak-anak lain. Anak-anak tersebut tidak sanggup mencintai karena tidak
memiliki kesempatan untuk membentuk kemelekatan yang solid dengan figur ibu
di awal kehidupannya.8
Selain mengamati anak-anak yang tumbuh di panti asuhan, Bowlby juga
mengamati gejala serupa pada anak-anak yang tumbuh normal di rumah untuk
sementara waktu namun kemudian menderita perpisahan cukup lama. Anak-anak
tersebut tampaknya begitu terguncang sehingga secara permanen mereka menjauh
dari ikatan manusia yang erat. Observasi tentang hal tersebut meyakini Bowlby
bahwa kita tidak bisa memahami perkembangan tanpa memperhatikan lebih teliti
ikatan ibu dan bayi. Bagaimana ikatan tersebut terbentuk? Mengapa ikatan begitu