Mohon tunggu...
Sri Apriyanti
Sri Apriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang

Terus Berproses menjadi Lebih BAIK.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transformasi Limbah Plastik: dari Masalah Menjadi Solusi Pembangunan Infrastuktur Berkelanjutan

7 Juli 2024   10:55 Diperbarui: 7 Juli 2024   11:02 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Limbah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar yang dapat berdampak serius dalam keberlanjutan lingkungan. Setiap tahunnya Indonesia menyumbangkan berjutaan ton limbah plastik yang mencemari lingkungan darat dan laut, sehingga menyebabkan kerusakan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup. Namun, di balik ancaman ini terdapat secercah harapan yakni transformasi limbah plastik menjadi bahan konstruksi yang dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur.

Limbah Plastik jadi Bahan Kontruksi

Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan berbagai inovasi, termasuk dalam teknologi daur ulang sampah. Limbah plastik yang didaur ulang (recycle) dapat diubah menjadi produk konstruksi, seperti aspal, campuran beton, paving block, hingga bahan untuk pembuatan jalan dan jembatan. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah limbah plastik yang mencemari lingkungan, namun juga memberikan solusi yang lebih ekonomis dan berkelanjutan untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur.

Dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan konstruksi, kita dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembuangan plastik ke lingkungan sekitar. Selain itu, penggunaan limbah plastik daur ulang juga membantu mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru dan energi yang dibutuhkan untuk memproduksi bahan konstruksi.

Manfaat Ekonomis dan Ekologis 

Dari sisi ekonomis, penggunaan limbah plastik yang didaur ulang menjadi bahan kontruksi dapat mengurangi biaya bahan baku. Konsep ekonomi berkelanjutan, seperti yang dijelaskan oleh Airlangga, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, memungkinkan produk yang telah digunakan konsumen untuk didaur ulang kembali. Implementasi konsep ini dapat meningkatkan daya saing manufaktur di masa depan. Selain itu, daur ulang limbah plastik juga dapat menciptakan nilai ekonomi baru. Di berbagai negara, daur ulang sampah plastik sudah mengarah ke ekonomi sirkular, di mana sampah plastik didaur ulang hingga menjadi produk baru. Konsep ini diklaim dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan. Dengan demikian, penggunaan limbah plastik sebagai bahan konstruksi dapat memberikan manfaat ekonomis yang signifikan.

Begitupun dari sisi ekologis, Daur ulang plastik membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan lingkungan. Hal ini dapat mencegah pencemaran tanah dan air, serta mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Dengan demikian, penggunaan limbah plastik yang didaur ulang menjadi bahan konstruksi memiliki manfaat ekonomis dalam mengurangi biaya bahan baku dan manfaat ekologis dalam mengurangi tuntutan pada sumber daya alam dan lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun