Namun di Sitiwinangun, gerabah yang dihasilkan justru sangat indah. Banyak patung-patung unik yang dibuat pengrajin untuk diekspor ke negara lain. Ada juga topeng-topeng cantik yang menjadi khas kebudayaan Cirebon. Selain memotret, peserta juga belajar cara membuat gerabah dan mengetahui sejarah desa ini dengan mengobrol bersama warga setempat yang sangat ramah menyambut kedatangan wisatawan.
Peserta menikmati fasilitas yang sangat nyaman dan sesuai dengan budget yang dikeluarkan. Beberapa peserta ada yang membackup hasil foto hari pertama ke laptop yang mereka bawa, ada juga peserta yang langsung tertidur pulas karena pagi harinya mereka akan melakukan perjalanan yang lebih melelahkan.
Cirebon memang sangat cocok direkomendasikan sebagai tempat yang wajib dikunjungi. Pasalnya, pada hari kedua peserta diajak berjalan lebih dari 4 km untuk menuju TPI Bondet.
Di sana, peserta disuguhi bagaimana proses tempat pelelangan ikan berjalan, para nelayan yang pulang menggunakan kapal ikan menjadi suguhan yang menarik untuk dipotret.
Mahasiswa yang sangat antusias dengan menaiki kapal nelayan untuk mencari momen memberikan sensasi kesenangan tersendiri di tengah panas teriknya hari. Beberapa mahasiswa Jurusan Jurnalistik mencari informasi dengan mewawancarai warga sekitar terkait situasi desa untuk memasukan data tersebut ke karya tulis yang wajib mereka buat.
Setelah puas mengeksplore Desa Bondet, Rombongan ATVI pulang menaiki kapal ikan yang dipandu oleh beberapa nelayan. Rasa tegang sekaligus senang membanjiri indera peserta, menaiki kapal yang seharusnya dinaiki oleh ikan membutuhkan keberanian dalam diri dan sebagai seorang calon broadcaster sebenarnya, Mahasiswa ATVI membuktikan itu dengan saling berpegangan tangan ketika kapal melewati ombak.
Hari ketiga adalah hari dimana peserta harus berjuang dengan bangun sekitar jam 03.00 WIB untuk mengejar momen Sunrise yang ada di pantai Kejawanan. Di hari ketiga pula Peserta menuju Kuningan untuk mengunjungi Situs Purbakala Cipari dan Museum Linggarjati.Â
Perjalanan menuju Kuningan memakan waktu sekitar 1,5 jam yang ditempuh menggunkan Bus Pariwisata. Seperti biasa, sesampainya di lokasi, rombongan ATVI disambut dengan baik oleh tuan rumah Situs Purbakala Cipari. Setelah diberikan arahan dan sejarah berdirinya Situs yang terkenal dengan peti kubur batu ini, peserta mulai menyebar untuk mencari angle yang bagus agar mendapatkan gambar yang bagus pula.
Museum Linggarjati adalah lokasi ketiga di hari ketiga yang ATVI kunjungi. Seperti namanya, Museum ini adalah tempat dimana perjanjian Linggarjati dilakukan. Banyak peninggalan berupa tempat rapat, tempat peristirahatan, dan lain sebagainya yang menjadi objek foto para peserta.
Seperti Sirup Tjampolay, Ikan Asin Kering, Terasi Cirebon, Keripik Pisang Cokelat, dan lain sebagainya karena keesokan harinya, setelah mengunjungi lokasi terakhir. Rombongan ATVI harus kembali ke Jakarta menggunakan Kereta Ekspres dari stasiun Kota Cirebon.