Kekayaan Alam Indonesia yang sangat beragam menyebabkan Sektor Pariwisata di Indonesia menjadi sektor yang paling penting dalam hubungannya membantu meningkatkan pendapatan negara. Pada tahun 2009 Pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah Komoditi Minyak dan Gas Bumi serta Minyak Kelapa Sawit.
Berdasarkan liputan6.com tempat wisata di Indonesia yang banyak dicari dan diminati sepanjang tahun 2017 adalah kota Bandung, Bali, Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. Kemudian berdasarkan Indeks Pariwisata Indonesia (IPI) yang mengacu pada Travel and Tourism Competitive Indeks, posisi tertinggi kota Pariwisata masih ditempati oleh Denpasar Bali dengan indeks mencapai 3,81 dan kota Surabaya yang memperoleh 3,73 dari skala 0 sampai 5.
Sebagian besar orang hanya tahu bahwa Pariwisata di Indonesia sebatas 5 kota yang disebutkan di atas. Namun tahukah Anda jika berdasarkan traveldetik.com ada sekitar 50 kota di Indonesia yang menjadi recomended untuk traveler kunjungi. Salah satunya adalah Kota Cirebon yang menempati posisi ke-21 dari 50 tempat yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke Indonesia atau untuk turis lokal yang memang sedang mencari rekomendasi tempat liburan.
Cirebon merupakan wilayah yang terletak di Pesisir Pantura Jawa Barat. Lokasi Cirebon sangatlah strategis, itu sebabnya untuk menuju Cirebon sangatlah mudah diakses. Dari Jakarta dan sekitarnya bisa menggunakan mobil pribadi dengan melewati Tol Cipali, atau bisa menggunakan Bus dan Kereta. Kota Udang dan Kota Para Wali ini menawarkan banyak jenis Pariwisata. Mulai dari Wisata Kuliner, Wisata Religi, Wisata Sejarah, Wisata Budaya, Wisata sekaligus Ziarah, bahkan Wisata Batik juga tersedia di Cirebon.
Akademi Televisi Indonesia tahun 2018 mengadakan Kegiatan Hunting Fotografi yang berlokasi di Cirebon serta Kuningan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengeksplore kemampuan Mahasiswa semester 2 di bidang Fotografi. Selain itu, kegiatan yang diadakan rutin setahun sekali ini juga berfungsi untuk menggantikan Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Fotografi dengan menghasilkan karya kelompok berupa SlideShow yang berisi kumpulan foto dari Mahasiswa. Karya tersebut kemudian akan dipresentasikan di depan Dosen Mata Kuliah yang bersangkutan.
Terpilihnya Cirebon dan Kuningan sebagai destinasi tempat hunting tidaklah secara sembarangan. Berdasarkan informasi dari Bagian Keuangan ATVI, ada beberapa TravelGuide yang menyerahkan proposal penawaran terhadap Yayasan untuk memilih mereka sebagai pemandu dalam kegiatan hunting tahun ini. Kemudian, berdasarkan pertimbangan bahwa menuju Cirebon dan Kuningan sangatlah strategis dan juga ada banyak tempat Wisata yang dapat Mahasiswa kunjungi, Yayasan memilih Kedai Travel sebagai Jasa Tour untuk Kegiatan Hunting Tahun ini.
Terpilihnya Kedai Travel membuat peserta hunting dapat mengunjungi 12 situs pariwisata yang terkenal di Cirebon serta 2 situs sejarah di Kuningan, 12 Situs tersebut di antaranya : Taman Budaya Hati Tersuci, Keraton Kesepuhan, Desa Gerabah Sitiwinangun, TPI Bondet, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Alun-Alun Kejaksaan, Stasiun dan Balai Kota Cirebon, Tari Topeng di Keraton Kanoman Cirebon, Pusat Perbelanjaan Batik Trusmi, Pantai Kejawanan, dan Gua Sunyaragi. kemudian 2 situs di Kuningan adalah Situs Purbakala Cipari, dan Gedung Linggarjati.
Hari pertama, peserta Hunting mengunjungi Taman Budaya Hati tersuci yang merupakan tempat ziarah bagi penganut Agama Katholik.Â
Sangat hebat bukan? Cirebon sebagai Kota yang dikenal dengan banyaknya tempat ziarah tidak hanya bagi penganut agama mayoritas. Taman Budaya Hati tersuci yang sangat kental dengan budaya Umat Katolik adalah spot foto yang sangat bagus. Peserta Hunting mulai menyiapkan kamera mereka setelah makan siang, pengambilan gambar selama hunting tidaklah sembarangan, para peserta dibekali sebuah buku panduan yang berisi soal-soal tantangan yang harus mereka jawab dengan menggunakan foto sebagai medianya.
Di Desa Gerabah, Peserta Hunting disambut dengan baik oleh Kepala Desa setempat beserta stafnya. Dalam sambutannya, Kepala Desa Sitiwinangun mengatakan, "Kami merasa sangat bangga karena desa kami terpilih sebagai salah satu tempat kunjungan Mahasiswa dari Akademi Televisi Indonesia, Kami berharap para Mahasiswa bisa menghasilkan gambar yang bagus dari desa kami sehingga desa kami bisa lebih dikenal lagi. Desa gerabah ini sudah lama berdiri, mayoritas masyarakatnya adalah pengrajin gerabah. Semoga ATVI bisa menjadi media bagi desa kami untuk lebih maju."