Mohon tunggu...
sri tantiadinita
sri tantiadinita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - https://www.kompasiana.com/sri95803

kesehatan dan gaya hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Air Rebusan Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) untuk Mengobati Diabetes Melitus

11 Mei 2022   16:55 Diperbarui: 11 Mei 2022   17:19 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan menjadi salah satu penentu kualitas hidup manusia. Berbagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat diIndonesia terus digalakkan baik oleh pemerintah pusat maupun oleh dinas kesehatan salah satunya yaitu dengan cara melakukan pendekatan non-farmakologi, seperti pemanfaatan daun rimpang atau tanaman toga yang ada disekitar kita (Badan Pusat Statistik, 2018). 

Bangsa Indonesia sudah lama mengenal tentang tanaman yang mampu dijadikan sebagai obat, baik tanaman tersebut berasal dari hutan atau pun perkebunan yang nantinya akan diolah menjadi sebuah ramuan atau yang biasa disebut dengan jamu, yang terkenal hingga di kancah internasional. 

Salah satunya untuk penyakit Diabetes Militus. prevalensi diabetes melitus di Indonesia sebesar 8,5% angka ini meningkat jika dibandingkan dari tahun 2013 yang hanya sebesar 1.5%.  Dari seluruh orang dengan diabetes yang tersebar di Indonesia, hanya sebesar 25% saja penderita diabetes yang menyadari bahwa ia terkena diabetes (Kemenkes RI, 2018). 

Bagian dari tanaman tersebut yang dapat digunakan untuk menjadi obat yaitu mulai dari daun, buah, bunga, kulit batang, hingga akar (Djaenudin G, 2015).

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu sindrom klinis kelainan metabolik. Penyakit ini ditandai oleh gula darah yang tinggi dalam tubuh manusia atau biasa disebut kondisi hiperglikemia. Kondisi tersebut disebabkan oleh defek sekresi insuli, defek kerja insulin, atau keduanya (Kasper, 2015; Prasetyo, 2019). 

Diabetes Melitus terbagi menjadi dua yakni diabetes melitus tipe I dan diabetes melitus tipe II. Diabetes melitus tipe 1 terjadi akibat kerusakan dari sel pankreas itu sendiri sehingga produksi insulin oleh sel pankreas terganggu. 

Hal tersebut dapat terjadi akibat adanya reaksi autoimun pada tubuh akibat dari peradangan yang terjadi pasa sel pankreas. Hal ini menimbulkan antibodi terhadap sel pancreas yang disebut Islet Cell Antibody atau disingkat ICA. 

Reaksi antigen (sel A) dengan antibodi ICA menyebabkan rusaknya atau hancurnya sel pankreas. Pada diabetes tipe II, terjadi akibat adanya kerusakan atau gangguan reseptor dari insulin sehingga fungsi insulin menjadi terganggu. 

Pada dasarnya, hormon insulin yang dihasilkan oleh sel pankreas berjumlah normal atau meningkat dalam tubuh, namun akibat reseptor insulin resisten atau terganggu pada permukaan sel menyebabkan glukosa yang seharusnya masuk kedalam sel menjadi lebih sedikit. 

Glukosa-glukosa yang seharusnya dapat masuk kedalam sel tersebut tetap tertinggal didalam pembuluh darah, akibatnya kadar gula dalam darah meningkat (Ermawati T, 2012; Kharroubi AT, 2015).

klikdokter.com
klikdokter.com

Sirsak (Annona muricata Linn) merupakan salah satu tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Kini keberadaan dari tanaman sirsak ini sudah menyebar luas di seluruh pelosok Indonesia.

Banyak masyarakat yang mengonsumsi tanaman sirsak dengan memanfaatkan daunnya menjadi rebusan daun sirsak atau bahkan dengan cara mengonsumsi suplemennya untuk menstabilkan kadar glukosa darah (Moghamdatousi et al, 2015). 

Tanaman sirsak memiliki beberapa senyawa yang terkandung didalamnya yaitu flavonoid, tanin, alkaloid, asam lemak, fitosterol, mirisil alkohol, dan anonol. Senyawa pada daun sirsak yang diduga memiliki khasiat antidiabetes yaitu senyawa flavonoid, quercentin, dan tannin. Flavonoid mempunyai aktivitas antidiabetes melalui fungsinya sebagai antioksidan dan mampu meregenerasi sel-sel pankreas yang rusak sehingga defisiensi insulin dapat diatasi. 

Quercentin dengan cara menghambat enzim -glukosidase sehingga tidak akan dipecah menjadi monosakarida. Tanin yang berfungsi cara menghambat penyerapan glukosa pada usus halus untuk menunda absorbsi glukosa setelah makan sehingga menghambat kondisi hiperglikemia postprandial (Ajie Rizky B, 2015; Eryuda F & Soleha Tri U, 2016).

Penelitian yang dilakukan oleh Fadilah et al. (2020) menyatakan bahwa daun sirsak terbukti efektif dalam menrunkan kadar gula darah sewaktu. Penelitian mengenai daun sirsak untuk menurunakan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus juga dilakukan oleh Darfiani (2021) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan antar kadar gula darah (Darfani dan Morika, 2021). 

Penelitian lain dilakukan oleh Febriyanti dan Yolanda (2020) mengenai pengujian rebusan daun sirsak (Annona muricata L) terrhadap kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus dapat mrnyatakan bahwa rebusan daun sirsak (Annona muricata L) mampu menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus (Febrianti dan Yolanda, 2020). 

Pengaruh daun sirsak tersebut terhadap penurunan kadar glukosa darah diduga akibat adanya senyawa antidiabetik pada daun sirsak. 

Senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun sirsak memiliki efek hipoglikemik dengan menghabat absorpsi glukosa, merangsang pelepsan insulin, meningkatkan toleransi glukosa, mengatur enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme karbohidrat, dan dapat bertindak sebagai insulin (Brachmachari G, 2011).

 Cara membuat rebusannya pun sangat mudah ialah sebagai berikut: Daun sirsak untuk obat diabetes diolah dengan cara merebus beberapa lembar di dalam air hingga mendidih, Kemudian Membuat teh dengan merebus daun sirsak dan dicampur dengan tanaman herbal lainnya serta Minum suplemen yang berisi ekstrak daun sirsak.

 

Penulis : Sri Tantia Dinita ., apt. Neni Sri Gunarti, S.Farm., M.Si.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ajie Rizky B. 2015. White Dragon Fruit (Hylocereus undatus) Potential As Diabetes Mellitus Treatment. J Majority Vol. 4 No. 1. Faculty of Medicine Lampung University.

 Badan Pusat Statistik. 2018. Profil Generasi Milenial Indonesia. Jakart: PT Alvara Strategi Indonesia

 Brachmachari G. Bio-flavonoids with promising antidiabetic potentials: A critical survey, Opportunity, Challenge and Scope of Natural Products in Medicinal Chemistry. 2011; 187-212

 Darfani P, Morika HD. Daun Sirsak Menurunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan. 2021; 6(1):113- 119 37.

 Djaenudin Gholib. 2015. Tanaman Herbal Anti Cendawan. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. Kementerian Pertanian.

 Ermawati T. Periodontitis dan Diabetes Melitus. Stomatognatic (J. K. G Unej). 2012; 9(3): 152 -- 154 20.

 Eryuda F & Soleha Tri U. 2016. Ekstrak Daun Kluwih (Artocarpus camansi) Dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus. J Majority Vol. 5 No. 4. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Guyton, AC., Hall, JE. (2014). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 12. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

 Febriyanti I, Yolanda Y. Pengaruh Rebusan Daun Sirsa (Annona muricata l) terhadap Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Nagari Pematang Panjang Wilayah Kerja Puskemas Sijunjung. Menara Ilmu. 2020; 14(1):77-83 38.

 Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalzo J, editor. Harrison's principles of internal medicine. 19th edition. New York: McGraw Hill Education; 2015.

 Kharroubi AT, Darwish HM. Diabetes mellitus: The epidemic of the century. World J Diabetes. 2015;6(6):850-867.

 Kementerian Kesehatan RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2018.

 Moghadamtousi, Isna A, Melisa W. 2015. Annona murricata: A Review o Its Traditional Uses, Isolated Acetogenins and Biological Activities. International Journal of Molecule Sciences

 Prasetyo A. Tatalaksana Diabetes Melitus pada Pasien Geriatri. CDK-277. 2019; 46(6) :420- 422

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun