Mohon tunggu...
Sri AgusYuliatiningsih
Sri AgusYuliatiningsih Mohon Tunggu... Guru - Penulis buku kumpulan puisi "AdA, Aku dan Aku"

Ibu rumah tangga sekaligus pendidik di Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Surga di Kampung Cokelat

21 Juli 2022   10:31 Diperbarui: 21 Juli 2022   18:37 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mojokerto, 21 Juli 2022

Ketika menginjakkan kaki di pintu masuknya, kita sudah disuguhi dengan pemandangan yang asri dari rindang dan hijaunya pohon-pohon kakao. Suasana yang sedang mendung, menambah segarnya udara di dalamnya. Luasnya tempat dengan berbagai spot foto dan tempat duduk yang tertata apik membuat pengunjung betah berlama-lama meskipun hanya sekadar menikmati camilan.

Berlokasi di jalan Banteng-Blorok no. 18, desa Plosorejo,  Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa timur. Tempat wisata edukasi Kampung cokelat berdiri dengan tiket masuk Rp. 20.000 per orang. Dibuka mulai jam 08.00-19.00 WIB di hari Sabtu, Minggu dan 08.00-16.30 WIB di hari lainnya. Banyak hal disuguhkan di tempat wisata ini, mulai dari area parkir yang luas,  beberapa wahana permainan anak-anak, tempat terapi ikan untuk kalangan dewasa, kebun cokelat untuk edukasi dengan berbagai macam produk olahan cokelat di dalamnya, cooking class, sewa tempat, outlet kuliner, tempat ibadah, galeri cokelat pusat oleh-oleh, nursery garden dan juga ruang Kesehatan.

Setiap pengunjung bisa menikmati semua tempat tanpa capek berjalan kaki dengan menyewa golf car dengan biaya sewa 100-150 ribu per 30 menit, atau bisa juga menyewa sepeda listrik berkapasitas 2 orang dengan biaya sewa 20-25 ribu per 30 menit. Dengan menggunakan fasilitas golf car, pengunjung didampingi seorang guide berpengalaman mengelilingi area wisata hingga kebun cokelat, diperkenalkan berbagai tempat, juga diajarkan tentang tumbuhan kakao.

Namun, yang menarik perhatian adalah adanya tempat ibadah berupa musala yang berada di tengah area wisata. Sarana dan prasarana ibadah di sini sangat diperhatikan mulai dari kebersihannya hingga desain yang membuat pengunjung benar-benar nyaman dalam beribadah. Musala di sini didesain dengan kombinasi modern klasik dengan mencampurkan dinding-dinding bata serta kayu berukir di pintunya. Di sekeliling musala terdapat kolam ikan koi yang juga bersih. Anak-anak bisa memberi makan ikan-ikan tersebut. Di pelataran musala disediakan karpet untuk duduk juga terdapat beberapa pohon kakao yang menjadikan suasana menjadi sejuk dan nyaman.

Kesejahteraan pegawai juga menjadi perhatian penting dari tempat wisata ini. Pegawai di Kampung Cokelat diberikan hak untuk beribadah serta gaji yang memadai. Bahkan Ketika bulan Ramadan, setiap Jumat pagi diadakan kajian rutin keagamaan yang diikuti oleh seluruh pegawai di Kampung Cokelat.  Pegawai di sini berjumlah kurang lebih 400 orang dengan melibatkan 125 UKM di dalamnya. Oleh karena itu, Kampung Cokelat berhasil mendapatkan penghargaan  dengan  predikat terbaik I untuk Kategori Daya Tarik Wisata Buatan di Jawa Timur di tahun 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun