Mohon tunggu...
SRI EMELDA.MI
SRI EMELDA.MI Mohon Tunggu... Wiraswasta - EMERALD

Tujuan hidup kita adalah menolong orang lain jika engkau tidak dapat menolong mereka setidaknya jangan menyakiti mereka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Prangko Seri Senjata Tradisional

1 April 2024   12:57 Diperbarui: 9 April 2024   11:44 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SAMPUL HARI PERTAMA (SHP)

Mandau merupakan sejenis pedang tradisional suku Dayak di Kalimantan, Senjata ini memiliki bentuk yang unik. Mandau sering dianggap sebagai simbol keberanian, kekuatan, dan keagungan. Mata pisau mandau biasanya memiliki ukiran-ukiran yang indah dan penuh makna, mencerminkan kekayaan simbolik dalam budaya Dayak.

Mandau bukan hanya digunakan sebagai senjata perang, tetapi juga memiliki peran penting dalam upacara adat, seperti upacara perkawinan, pesta panen, dan perayaan lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari. Keunikan dan keindahan mandau tidak hanya terletak pada bentuk dan desainnya, tetapi juga pada makna dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Golok Ciomas adalah golok khas yang berasal dari Desa Ciomas, Kecamatan Serang, Kabupaten Serang, Banten. Golok ini terkenal dengan ketajamannya dan keunikannya. Golok Ciomas memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat Banten. Golok ini merupakan simbol keberanian, kekuatan, dan kehormatan bagi masyarakat Banten. Golok Ciomas juga sering digunakan dalam berbagai ritual adat dan tradisi masyarakat Banten.

Golok Ciomas memiliki bentuk yang agak berbeda dari golok pada umumnya. Pisau golok Ciomas lebih panjang dan ramping dengan ujung yang lebih tajam. Gagang golok ini biasanya terbuat dari kayu yang diukir indah, seringkali dengan motif-motif tradisional yang melambangkan kekuatan atau kebesaran. Salah satu hal yang membedakan Golok Ciomas adalah proses pembuatannya yang rumit dan memerlukan keahlian khusus.

Kujang, sebuah nama yang tak asing bagi masyarakat Jawa Barat. Senjata tradisional ini bukan hanya alat pertahanan diri, tapi juga simbol budaya Sunda yang sarat makna. Bentuknya yang unik dan filosofinya yang mendalam menjadikan kujang sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.

Lebih dari sekadar senjata, kujang memiliki makna dan filosofi yang mendalam bagi masyarakat Sunda. Kujang melambangkan keberanian, kekuatan, ketajaman berpikir, dan kesetiaan. Kujang tak hanya berperan sebagai senjata dan alat pertanian, tetapi juga menjadi simbol budaya Sunda yang dihormati. Kujang sering digambarkan dalam berbagai karya seni dan budaya Sunda, seperti wayang, ukiran, dan tarian.

Rencong adalah senjata tradisional dari Aceh. Senjata ini memiliki ciri khas berupa bilah lurus dengan ujung yang tajam dan sedikit melengkung, serta gagang yang pendek dan melengkung. Senjata ini memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya Aceh. Selain digunakan sebagai senjata, rencong juga memiliki nilai simbolis dan sering kali dijadikan sebagai lambang kekuatan dan keberanian.

Hingga kini, rencong masih menjadi bagian penting dari budaya Aceh. Senjata ini sering digunakan dalam upacara adat, pernikahan, dan acara keagamaan. Selain itu, senjata ini juga menjadi objek koleksi dan kerajinan tangan yang populer di Aceh.

Pameran senjata tradisional,   di Provinsi  Sumatera Barat diadakan di Museum Adityawarman Kota  Padang. Pameran ini menampilkan berbagai jenis senjata tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

Pada tanggal 2 April 2024 Pos Indonesia meluncuran Prangko Seri Senjata Tradisional bertempat di Hotel Aston Kota Serang.

SOUVENIR SHEET
SOUVENIR SHEET

Demikian Sejarah Penerbitan Prangko Senjata Tradisional ,
Narasi Kami rangkum dari Divisi Financial Service
Product Management Pos Indonesia.


Terimakasih

Salam


Sri Emelda.MI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun