Kampus Mengajar merupakan salah satu program MBKM, Tujuan Kampus Mengajar bagi mahasiswa untuk memberikan satu kesempatan belajar secara langsung dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Disini mahasiswa juga melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Fokus utama program Kampus Mengajar adalah meningkatkan literasi dan numerasi baik di instansi pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kebetulan ditugaskan di instansi pendidikan Sekolah Dasar Negeri 03 Sroyo. Bersama dengan kepala sekolah SDN 03 Sroyo Ibu Rina Maryati, S.Pd dan Guru pamong Bapak Tedy Bagus Adi Prasetyo, S.Pd. Serta selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Akhmad Mustofa, S.TPP., M.Si.
Mahasiswa secara tidak langsung melakukan asistensi mengajar dalam pelaksanaan kegiatan Kampus Mengajar Asistensi mengajar. Mahasiswa berkesempatan untuk memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan di tingkat dasar. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk turut serta dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat dasar. Membantu dalam proses pembelajaran, mengimplementasikan metode-metode pembelajaran baru, serta memberikan motivasi tambahan bagi siswa.
Bermain sambil belajar menggunakan permainan ular tangga adalah salah satu bentuk strategi meningkatkan pemahaman peserta didik dengan menggunakan media. Permainan ular tangga menjadi media pembelajaran yang interaktif dalam asistensi mengajar. Permainan ular tangga ini memuat numerasi, literasi, dan kebhinekaan. Tujuan utama permainan ular tangga untuk melatih berhitung pada peserta didik, membantu peserta didik memahami konsep literasi, meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami isi bacaan, dan membantu peserta didik dalam memahami pentingnya kebhinekaan di Indonesia. Selain itu permainan ular tanha jug dapat melatih kesabaran menunggu giliran dan mengasah kemampuan berorganisasi.
Cara bermainnya tidak jauh berbeda dengan permainan ular tangga pada biasanya, yang membedakan hanya siswa perlu menjawab pertanyaan yang telah disediakan. Dimana setiap dadu dilempar dan berhenti diangka tertentu, maka peserta didik akan diberikan pertanyaan yang telah disiapkan oleh mahasiswa. Jika peserta didik tidak bisa menjawab maka, bisa dibantu oleh teman lainnya. Kita berhak dan wajib menjelaskan materi pada tiap pertanyaan dan jawaban. Dengan begini, diharapkan peserta didik mampu memahami materi yang disampaikan dan memperoleh wawasan sebanyak mungkin.
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI