Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Horor

[Horor] Hidangan Malam Tahun Baru

1 Januari 2025   00:18 Diperbarui: 1 Januari 2025   00:18 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://easy-peasy.ai/ai-image-generator/images/simply-angry-fish-fiery-red

Suasana ramai menjelang tahun baru telah berlangsung hingar bingar. Subuh baru menyapa saat pasar tradisional telah  diramaikan oleh transaksi penjual dan pembeli. Aneka hasil bumi, unggas, bumbu dan aneka jajanan lezat menambah keriuhan pasar. Di satu sudut, terdapat tumpukan daun ketupat pandan siap meramaikan acara pergantian tahun. Ini adalah big season di akhir tahun. Pak Mane kembali dari tugas luar kota membawa ole-ole seekor ikan merah raksasa yang tampak menyeramkan.

"Ini ikan apa Pak? Apakah dapat dimakan? Horor sekali tampaknya," Bu Mane bertanya cemas melihat performa ikan aneh yang tidak lazim dilihatnya.

"Kata orang gunung, ini adalah ikan mas merah yang ditangkap dari sungai di pedalaman. Rasanya sangat enak jika dibakar dan dicocol tomat bercampur kecap. Sedap....," Pak Mane menjawab santai pertanyaan istrinya. Bu Mane kembali memandang penuh keraguan pada ikan yang teronggok di atas meja dapur.

"Aku kok merinding melihat tampang ikan ini," Bu Mane mengelus tengkuknya yang tiba-tiba terasa dingin. Wajahnya menatap cemas mata ikan yang membelalak memandangnya. Bu Mane merasa jantungnya berdebar hebat, serasa gimana gitu dipandangi oleh seekor hewan air aneh bin ajaib yang dibawa suaminya.

"Ayolah Bu, jangan ngomong melulu. Cepat bersihkan ikan ini supaya aku membakarnya. Kamu masih menyimpan arang sisa pembakaran minggu lalu?"

"Iya.. arangnya masih ada dalam karung di sudut dapur."

"Kamu siangi dan bumbui ikan ini. Aku siapkan pembakarannya di halaman belakang," Pak Mane berjalan mengambil karung berisi arang dan membawanya keluar. Bu Mane segera menyiapkan sereh, jeruk nipis dan aneka bumbu untuk membuat ikan bakar. Diliriknya sekilas tubuh ikan yang besar, beratnya nyaris mencapai 2,5 kg. Ikan horor itu bersisik tebal, sirip memanjang mirip surai singa dengan mulut manyun memperlihatkan jejeran gigi nan tajam. Bu Mane segera membersihkan ikan yang dibawa suaminya. Licinnya kulit ikan yang sedang disiangi membuat jari Bu Mane tanpa sengaja teriris pisau. Dia mengaduh dan lelehan darah dari luka di jarinya membasahi permukaan ikan yang sedang dibersihkannya. Bu Mane sangat terkejut melihat lelehan darah di tangannya terserap masuk ke dalam tubuh ikan yang sedang dibersihkan. Bu Mane menjadi penasaran dan mengelus permukaan ikan yang menyerap lelehan darah dari tangannya. Tiba-tiba indra penciuman Bu Mane mendeteksi aroma tanah basah bercampur bau kembang setaman.  Bulu kuduknya tiba-tiba meremang. Segera dia mencuci ikan tersebut dan membalurnya dengan bumbu.

Pak Mane sedang sibuk menyalakan arang untuk membakar ikan. Di kejauhan dilihatnya sang istri datang terburu-buru membawa baskom plastik berisi ikan yang telah dibumbui.

"Loh... tanganmu kenapa Bu?" Pak Mane heran melihat jari telunjuk kiri istrinya terbalut plester obat.

Baca juga: Rio de Cautivo

"Tadi tanpa sengaja jariku teriris pisau saat aku sedang membersihkan si biang kerok ini. Ikan kok tampangnya seram amat. Pasti ikan ini suka makan ikan kecil yang hidup di sungai," penuh rasa kesal Bu Mane meletakkan baskom itu di samping suaminya. Pak Mane terkekeh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun