"Terima kasih banyak Ibu, barakallah untuk semua perjuanganmu," Andini mencium tanganku.
"Pergilah Nak, kejar semua  cita-cita dan impianmu," kupeluk tubuh ringkihnya untuk memberikan semangat. Andini berlalu penuh riang. Jejak langkahnya menyisakan rasa haru dalam dadaku. Melihat senyuman Andini yang baru berlalu, kurasakan siang hari ini indah sekali untukku (srn).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!