Di dalam membangun sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing global, diperlukan sinergitas antara Perguruan Tinggi dan instansi terkait dalam satu bidang tertentu. Selama ini diketahui bahwa Proteksi Tanaman telah berperan sebagai pilar utama pembangunan pertanian berkelanjutan yang berpotensi memajukan bangsa Indonesia.Â
Sebagai salah satu upaya mencerdaskan kehidupan generasi muda sekaligus  menambah pengalaman mahasiswa untuk siap menembus dunia kerja, dilakukan kegiatan magang untuk 9 orang mahasiswa Prodi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin ke UPT Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sulawesi Selatan yang lokasinya di Kabupaten Maros.Â
Kegiatan magang dilaksanakan untuk mahasiswa semester 7 dan diharapkan menjadi bekal yang sangat berguna untuk menambah soft skill yang telah dimiliki oleh mahasiswa tersebut.Â
Kegiatan magang 9 orang mahasiswa Prodi Proteksi Tanaman di UPT BPTPH dimulai pada tanggal 3 September 2024 dan berakhir pada tanggal 2 Oktober 2024. Saat ini UPT BPTPH Sulawesi Selatan dipimpin oleh  Ir. Muhammad Anwar, S.Hut., T.MP.IPU. Di dalam pemaparannya saat dilakukan acara penarikan mahasiswa magang, beliau menjelaskan bahwa saat ini tanaman padi di Sulawesi Selatan banyak diserang tikus hama, penggerek batang padi putih dan penyakit tungro yang disebabkan oleh wereng hijau yang menjadi vektornya.Â
Selain gangguan OPT atau Organisme Pengganggu Tanaman yang menyerang tanaman padi, Kabupaten Soppeng  juga mengalami kekeringan atau puso seluas 2.500 ha. Suatu jumlah yang tidak dapat dianggap remeh karena menyangkut ketahanan pangan masyarakat Sulawesi Selatan yang menjadikan beras sebagai makanan pokok. Secara umum OPT yang bersifat ekslusif telah ditangani dengan cara gerdal rutin untuk monitoring perkembangan OPT.Â
Salah satu cara efektif dalam memutuskan siklus penyakit tungro yang menyerang tanaman padi adalah mematikan wereng hijau yang berperan sebagai vektor penyakit berbahaya itu. Sebuah kabar baik dari para pengamat OPT Â di lapangan yang telah melakukan inventarisasi. Sesuai kondisi pertanaman padi saat ini, sangat dianjurkan penanaman padi IP 100 dan IP 200.Â
Terkait dengan IP 100 dan IP 200, salah satu upaya meningkatkan produksi padi yang dapat dilakukan  adalah melalui perluasan areal tanam dengan cara pencetakan sawah baru maupun peningkatan indeks pertanaman (IP). Peningkatan IP dari satu kali tanam (IP-100) menjadi dua kali tanam dalam setahun (IP-200) merupakan cara jitu dalam melakukan swasembada beras.Â
Di dalam menunjang upaya peningkatan produksi padi di sawah yang mengalami musim kering berkepanjangan, sangat diperlukan adanya sumur dangkal dilengkapi pompa untuk mengatasi masalah tersedianya air di persawahan.
 Diharapkan upaya tersebut mampu mengubah  tanaman padi  menjadi IP 300. Kabupaten Enrekang dan Gowa adalah dataran tinggi di Sulawesi Selatan yang  memiliki lahan kering. Kabupaten Enrekang yang tergolong kering mempunyai komoditi unggulan berupa kentang dan bawang, sedangkan Kabupaten Gowa menghasilkan produk pertanian berupa kentang, bawang dan cabe.
Menindaklanjuti permasalahan di lahan pertanian dan cara menanggulangi serangan OPT secara ramah lingkungan, mahasiswa magang Prodi Proteksi Tanaman angkatan 2021 memulai aktivitasnya di laboratorium dan lapangan.Â