Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature

Perlukah Membiakkan Kupu-kupu Memakai Pakan Buatan?

24 Juli 2024   14:13 Diperbarui: 24 Juli 2024   14:16 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kupu-kupu dan Kembang Pagoda (Sri NurAminah,2014)

Pertanyaan di atas terlontar saat saya melakukan penelitian disertasi tentang artificial diet atau pakan buatan untuk ulat kupu-kupu Troides helena yang sedang saya biakkan di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Sulawesi Selatan. Serangga polinator ini banyak ditemukan berkeliaran di pekarangan, kenapa harus dibiakkan dengan pakan buatan? Jika tersedia bunga mekar, pasti si kupu-kupu aman dan terkendali, kan kupu-kupu itu sudah makan nektar bunga yang menjamin kehidupannya. Kok mau repot membuat pakan buatan yang menghabiskan waktu, pikiran dan biaya. 

Pernyataan plus rasa tidak percaya tentang urgensi penelitian yang saya lakukan sukses menohok lubuk hati seorang peneliti yang sedang berjuang.  Memang benar terdapat ratusan jenis kupu-kupu berkeliaran di bumi Nusantara dan dijumpai di habitat manapun. Keberadaan kupu-kupu khususnya di Sulawesi Selatan sangat erat  kaitannya dengan sejarah daerah Bantimurung yang dijuluki 'The Kingdom of Butterfly' oleh Alfred Russel Wallace. Naturalis berkebangsaan Inggris ini sangat terkesan melihat awan kupu-kupu warna-warni yang berada di sekitar air terjun saat pertama kali menginjakkan kakinya di tempat itu. Sebuah surga nan indah di daerah tropis dilewati oleh garis khatulistiwa. Kebutuhan manusia akan sandang, pangan dan akses transportasi menyebabkan alih fungsi hutan berubah menjadi berbagai lahan untuk tujuan tersebut. Kupu-kupu Bantimurung telah mengalami penurunan jumlah secara besar-besaran akibat terjadi degradasi habitat, sumber pakan dan penangkapan liar sehingga statusnya menjadi endangered species. Berdasarkan kepada PermenLHK Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, saat ini terdapat lima jenis kupu-kupu dilindungi di daerah Bantimurung yaitu: Troides haliphron, Troides helena, Troides hypholitus, Cethosia myrina dan Troides oblongomaculatus. Semua kupu-kupu ini mempunyai nilai ekonomis sangat tinggi karena keindahan corak sayapnya memukau mata.

Hilangnya Sumber Pakan Ulat Kupu-kupu

Pembalakan hutan secara sembarangan menyebabkan lenyapnya tumbuhan tempat kupu-kupu betina meletakkan telur. Mengapa demikian? Padahal di tempat itu masih tersedia rerumputan atau ilalang yang dapat menunjang kebutuhan kupu-kupu betina sebagai tempat bertelur. Konsep seekor kupu-kupu betina dalam mencari tempat meletakkan telur tidak sesederhana yang dibayangkan oleh orang awam.  Setiap kupu-kupu mempunyai tumbuhan pakan spesifik berperan sebagai supporting system keturunannya di masa depan. Secara umum dapat dilihat bahwa daun tumbuhan mempunyai permukaan berbeda-beda. Ada yang licin permukaannya karena berlapis lilin kedap air, ada yang berambut halus, bergerigi dan permukaannya kasar. Perbedaan ini sangat ditentukan oleh faktor genetik tumbuhan yang divisualisasikan sebagai bentuk morfologi daun beraneka rupa dan warna. Hijau daunmerupakan indikasi bahwa vegetasi itu mengandung klorofil atau butiran hijau daun.

Selain performa morfologi tumbuhan, kandungan senyawa kimia pada suatu jenis tumbuhan sangat memengaruhi terjadinya host selection (seleksi tumbuhan inang) yang dilakukan oleh serangga khususnya kupu-kupu. Tumbuhan Aristolochia yang menjadi pakan alami ulat kupu-kupu Troides spp. dan Pachliopta aristolochiae mengandung senyawa kimia dinamakan asam aristolosik. Saat terbang mencari tempat bertelur, kupu-kupu betina Troides helena mampu mendeteksi asam aristolosik dengan menggunakan antenanya. Senyawa asam aristolosik secara otomatis dilepaskan dari stomata daun berupa partikel nano, beterbangan bebas di atmosfer dan tertangkap oleh antena kupu-kupu. Senyawa ini dikenal sebagai tempat ideal meletakkan telur  yang sangat vital menentukan masa depan  keturunan Troides helena.  Kemampuan unik ini menjadikan kupu-kupu mampu survive di habitatnya.

Kupu-kupu dan Kembang Pagoda (Sri NurAminah,2014)
Kupu-kupu dan Kembang Pagoda (Sri NurAminah,2014)

Perilaku ulat kupu-kupu yang mengkonsumsi tumbuhan jenis tertentu tidak dapat diubah bagaikan membalik telapak tangan. Kebiasaan ini telah berlangsung sejak dari leluhurnya berabad yang lalu dan sulit untuk digantikan oleh tumbuhan lain karena berbeda  komponen senyawa kimianya. Fakta hilangnya tumbuhan karena mati terbabat saat alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian benar-benar merusak masa depan kupu-kupu. Kondisi ini semakin runyam jika daun atau bagian lain tumbuhan itu mengandung telur, ulat dan  kepompong yang sedang tumbuh. Kupu-kupu yang tidak menjumpai tumbuhan yang diinginkannya bakal terbang ke tempat lebih jauh dan menghilang dari keramaian duniawi. Ini adalah musibah terbesar di dalam menawarkan atraksi taman kupu-kupu. Pengelola sebuah taman kupu-kupu harus menahu benar perilaku kupu-kupu sehingga mampu menyajikan atraksi yang akan dikenang sepanjang masa oleh pengunjung.  Melihat kenyataan terjadinya pembalakan hutan yang tidak terkendali berujung duka dalam menerapkan konservasi flora dan fauna endemik. Tantangan konservasi saat ini adalah bagaimana caranya menyediakan pakan ulat kupu-kupu yang tersedia setiap saat, kualitasnya terjamin (bebas pestisida, hama dan patogen penyebab penyakit), jumlahnya melimpah, tahan disimpan dalam jangka waktu lama tanpa mengubah warna dan rasanya? Jawabannya satu, memformulasikan pakan buatan untuk ulat kupu-kupu yang telah diketahui bioekologinya dan mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Konservasi Kupu-kupu Menggunakan Pakan Buatan

Pakan buatan atau artificial diet merupakan bahan yang diformulasikan sedemikian rupa sehingga layak dikonsumsi oleh serangga target yang akan dibiakkan secara massal. Material yang dikandung oleh pakan buatan harus mempunyai komponen nutrisi yang dibutuhkan serangga untuk menunjang perkembangbiakannya. Secara umum kupu-kupu sebagai serangga herbivora membutuhkan nutrisi berasal dari: asam amino, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air yang diperoleh secara alami dari tanaman sumber pakannya. Di dalam menunjang tumbuh kembangnya, kupu-kupu membutuhkan protein dan glukosa dengan perbandingan 1:1. Selain itu, tersedianya  air, asam amino, lemak, mineral dan vitamin berperan sangat penting dalam metabolisme tubuh serangga. Pakan buatan untuk serangga dibuat dengan tujuan mengantisipasi kekurangan pakan alami berasal dari alam yang kualitas dan kontinuitas produksinya tidak dapat dipastikan. Perbanyakan serangga secara konvensional sangat tergantung pada keberadaan tanaman inang di lapangan yang menjadi sumber pakan alami. Harapan peneliti dalam membuat pakan buatan supaya  kebutuhan nutrisi serangga yang diperbanyak secara massal terpenuhi setiap saat. Pakan buatan atau artificial diet berkualitas baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: kandungan gizi terutama protein harus sesuai dengan kebutuhan serangga target dan pakan buatan tersebut memiliki rasa disukai serangga, ingkat efektivitasnya tinggi, kandungan nutrisi harus dapat meningkatkan kebugaran serangga dan sesuai dengan tipe alat mulut serangga target. Campuran pakan buatan memerlukan zat aditif yang mampu bersifat sebagai pengikat, penambah warna, pelezat dan sebagai antioksidan yang memengaruhi rasa.

Material yang menjadi sumber utama pakan buatan serangga umumnya berasal dari bahan nabati. Umumnya bahan utama formulasi makanan buatan menggunakan wheat germ dan agar-agar yang berfungsi sebagai perekat dan pengeras pakan itu. Keberhasilan perbanyakan massal ngengat Dioryctria abietella pada makanan buatan yang ditambah dengan WGCS (wheat germ, casein, sugar) menghasilkan daya bertahan hidup ulat sebanyak 76%. Jumlah ini lebih rendah bila dibandingkan dengan pakan buatan yang tidak menggunakan wheat germ yaitu 71%. Wheat germ sebagai salah satu komponen penting di dalam pakan buatan serangga mengandung protein tinggi. Sejak lama wheat germ menjadi komponen utama pakan buatan yang kadar proteinnya berkisar 27 sampai dengan 28%. Nilai tersebut hampir setara dengan 50 g daging sapi segar. Protein sangat dibutuhkan untuk regenerasi sel rusak serta meningkatkan serapan nutrien. Wheat germ merupakan bahan esensil dalam formulasi pakan buatan dan termasuk komponen utama penyusun media WGCS untuk perbanyakan massal serangga Dioryctria abietella di laboratorium. Berdasarkan hasil uji pakan buatan mengandung wheat germ yang telah dicobakan pada beberapa jenis ulat serangga, tampaknya hewan percobaan ini mampu menyesuaikan diri dan tumbuh dengan baik. Wheat germ adalah  bagian terkecil dari inti gandum berjumlah sekitar 2,5% dari berat  total kecambah. Wheat germ merupakan komponen penting dalam proses reproduksi tanaman gandum. Sayangnya wheat germ harganya sangat mahal karena merupakan bahan impor. Namun demikian, telah ditemukan formulasi pakan buatan untuk ulat kupu-kupu yang menggunakan campuran tepung kacang merah. Selain bahan nabati sumber protein, formulasi pakan buatan juga membutuhkan komponen sumber karbohidrat,  vitamin dan mineral. Berita yang menggembirakan, ternyata kacang merah mampu menyediakan asupan karbohidrat sebanyak 59,5 g. Hal ini dapat menjadi acuan untuk melaksanakan penelitian konservasi kupu-kupu bernilai ekonomis tinggi dengan menggunakan pakan buatan (srn).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun