Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Matryoshka: Perwujudan Ibu sebagai Pelita Keluarga

11 Oktober 2023   12:19 Diperbarui: 11 Oktober 2023   12:32 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rusia yang dijuluki sebagai Negeri Beruang Merah dan Tirai Besi memang menimbulkan kesan garang, kaku dan dingin. Tanah tumpah darah Vladimir Putin itu mempunyai habitat identik dengan salju tebal, lalu lalang orang berjalan cepat memakai jaket berbahan bulu kulit binatang, suasana mendung muram  dan vodka minuman penghangat tubuh. Situasi ini  semakin kental menggambarkan citra membeku tersebut.

Dibalik garang dan dinginnya alam Rusia, terdapat satu titik  ceria kelembutan yang tercermin dalam keindahan matryoshka. Suvenir buatan tangan khas Rusia berbentuk ibu ramah berpipi merah ini menularkan perasaaan ceria dan hangat ke dalam hati. Siapapun yang melihatnya pasti tersenyum karena penampilannya imut sekali. Matryoshka banyak dijumpai dalam berbagai ukuran, terpajang rapi di souvenir shop seantero negeri beruang merah itu. Pemahat kayu bernama Vasily Zvyozdochkin dan Sergey Malyutin yang berprofesi sebagai pelukis merupakan pencipta boneka  Matryoshka Rusia terdiri dari delapan buah boneka  mengenakan sarafan (baju panjang) dan apron disebut sebagai Matryona. 

Sebelum tahun 2017, performa ini sangat identik dengan ibu yang berasal dari sebuah keluarga besar. Selanjutnya nama  Matryoshka merupakan perwujudan kecantikan perempuan Rusia, tergambar jelas di dalam sejumlah besar dongeng dan lagu khas Rusia. Matryoshka berpipi merah dan berpakaian khas Rusia  melambangkan kesuburan dan kasih sayang. 

Secara umum matryoshka terbuat dari kayu pohon birch, alder atau aspen. Supaya mendapatkan boneka matryoshka kualitas premium, umumnya balok kayu disiapkan saat musim dingin atau awal musim semi. Selanjutnya kulit kayu dibersihkan namun meninggalkan sisa supaya kayu tidak retak dalam proses pengeringan. Tumpukan kayu yang telah siap ditinggalkan untuk pengeringan selama beberapa tahun. Proses pengolahan itu dilakukan sampai mendapatkan kayu yang kering luar-dalam. Setiap bagian kayu membutuhkan kerja keras seksama untuk menghasilkan matryoshka berkualitas.

Tahapan awal  pembuatan matryoshka adalah boneka terkecil, tidak dapat dipisahkan kepala dan badannya. Hal ini sangat perlu dilakukan untuk mengetahui ukuran boneka berikutnya yang akan ditempati oleh boneka pertama.  Setelah mengukur tinggi boneka kedua, dilakukan pemotongan bagian atas dan bawah. Kayu diserut dari bagian dalam boneka kedua sampai membentuk lubang yang muat ditempati oleh boneka sebelumnya.  Proses ini diulang untuk boneka matryoshka selanjutnya.

Sebelum dilakukan pengecatan, boneka matryoshka diamplas dan divernis mengkilap. Pada abad 19, boneka matryoska dicat dengan memakai gouache. Sesuai perkembangan zaman, selain gouache digunakan pula pewarna anilin, cat air atau tempera. Wajah boneka dan apronnya dicat, disusul oleh pengecatan sarafan dan skarf-nya. Jika kepala matryoshka dibuka, muncullah kembarannya dalam bentuk lebih kecil dan seterusnya sampai delapan replika yang bersusun mirip tangga nada do re mi fa sol

Filosofi Matryoshka melambangkan ibu yang selalu melindungi anak-anaknya. Umumnya boneka kayu ini dibuat menggunakan tiga warna dominan; merah (artinya keras dan cantik) merupakan visualisasi The Red Square, lapangan kebanggan masyarakat Soviet,  hijau yang melambangkan ademnya hutan tundra dan kuning melambangkan kesuburan (srn).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun