Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist. I believe my fingers...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Packing Beras dari Kampung

1 September 2023   12:52 Diperbarui: 1 September 2023   13:08 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sydney International Airport (Sri NurAminah, Agustus 2020)

"Besok kamu harus kembali ke kota untuk mengurus dokumen visamu. Kita injury time nih," aku memberitahukan hal itu via telpon.

"Tolonglah aku, Ge. Aku sedang menunggu kedatangan Pamanku dari Malaysia. Dia bangga sekali keponakannya mau ke Australia. Kamu saja yang mengurus visa itu,"

"Tapi Liana..."

"Kamu kabari aku kalau sudah terbit visanya ya," Liana segera menutup pembicaraan. Aku merasa kesal betul dengan gaya sok boss-nya.

Akhirnya visa kami terbit dan jadwal keberangkatan sudah fix walaupun molor seminggu. Dua hari sebelum berangkat, keluarga besar Liana tiba dari Kampung Duri membawa banyak sekali ole-ole untuk dibawa ke Brisbane. Tempat kos kami langsung penuh sesak. Aku menolak tegas  permintaan Liana supaya memberikan space di kamarku untuk keluarganya yang mau beristirahat.   Bukan hanya itu, Liana juga menghendaki aku membawakan semua  barang yang tidak muat di dalam kopernya.

"Ayolah Ge, aku butuh semua barang itu di Brisbane."

"Maaf Liana, aku tidak dapat membantumu. Kamu tahu kan, aku pernah mengalami cedera punggung yang melarangku membawa beban berat. Bawalah barang yang diperlukan selama di sana."

"Kamu memang pintar membuat alasan. Katakan saja kamu iri melihat semua keluarga besarku datang mengucapkan selamat untukku," Liana membanting pintu kamarku dengan keras.

Aku sudah berada sejam yang lalu di bandara ketika Liana datang sambil berjalan tertatih-tatih menarik kopernya. Dia terlambat karena menunggu seluruh keluarganya yang mau ikut mengantar ke bandara.

"Muatanmu tampaknya berat sekali, jangan sampai kamu over baggage dan harus membayar banyak sekali. Ingat ya, jatah kita hanya 23 kg."

"Aku membawa beras yang berasal dari sawah orang tuaku, ada 10 kiloan," Liana menunjuk kopernya yang tampak nyaris jebol kelebihan muatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun