Salah satu kucing peliharaan saya yang paling spektakuler adalah Mukkun. Pada awalnya kucing ini diberi nama Lynx, berubah menjadi Lince. Panggilan kucing ini sering berubah tergantung pada mood kami memanggilnya. Â
Kucing jantan ini berwarna abu-abu belang dan merupakan 'penumpang gelap' Â di mesin mobil dari Kabupaten Gowa ke kota Makassar. Ceritanya sore itu saya mengikut berkunjung ke rumah teman pak suami (Paksu).Â
Disana kami dijamu dinner oleh pemilik rumah dan pulang sudah menjelang tengah malam. Saat mobil melaju di jalan, saya mendengar sayur-sayup suara erangan seekor anak kucing. Saya minta Paksu untuk menepi dan mengecek sumber suara kucing itu.Â
Paksu menepikan mobil dengan perasaan ragu. Saya turun dan menyinari bagian bawah mesin mobil dengan memakai senter ponsel. Ternyata ada anak kucing nongkrong diatas mesin mobil (umurnya sekitar 3 bulan).Â
Kami mengusirnya dengan sepotong kayu karena kuatir dia mengikut dan tiba-tiba jatuh ke jalan raya yang ramai dengan kendaraan. Mesin  mobil yang panas juga dapat menyebabkan hidrasi pada kucing nekad itu.Â
Saat kembali melanjutkan perjalanan, kami menyangka kucing itu sudah turun, ternyata dia tetap mengikut sampai ke rumah kami di jalan Sunu. Kucing itu sangat liar sehingga dia bertinggal di atas mesin mobil sampai 2 hari lamanya.Â
Hari ketiga Paksu melihatnya turun mencari makan dan langsung ditangkap dengan memakai ember berpenutup. Dengan penuh kasih sayang, Paksu membujuknya untuk makan dan dia mau.
Alhamdulillah perlahan-lahan mulai hilang sifat liar si kucing ini. Saking sayangnya Paksu pada Mukkun, beliau membelikan pasir kucing dan dry food.Â
Mukkun  tumbuh menjadi kucing yang lincah namun sangat penakut. Sayangnya dia hanya bertahan selama 2 tahun dan mati akibat serangan penyakit flu kronis.
Kucing adalah hewan peliharaan dengan unconditional love. Jika kita mengasihinya dengan penuh kasih sayang, kucing itu akan menjaga kita dengan sepenuh hatinya.Â
Allah Subhana Wa Ta'ala telah memberikan anugerah berupa kekayaan flora dan fauna untuk dimanfaatkan oleh manusia. Seyogyanya kita merawat dan mencintai ciptaan Tuhan dengan tidak menyakiti dan menelantarkan hewan tersebut (srn).