Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist. I believe my fingers...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Donor Organ Tubuh: Penyelamat Nilai Kehidupan

20 Agustus 2023   08:18 Diperbarui: 20 Agustus 2023   08:24 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grey dan Blondy (dr. Tenriagi Malawat, September 2021)

Membaca kata donor organ tubuh, saya teringat dengan kejadian pembunuhan sadis di kota Makassar pada awal bulan Januari tahun 2023. Iming-iming dari dunia maya yang bersedia membeli organ tubuh manusia dengan harga selangit menyebabkan dua remaja nekad menghabisi nyawa seorang bocah lelaki.

Tampaknya oknum pembunuh belia sangat ingin cepat kaya secara instan. Sejak zaman dahulu diketahui bahwa kerja keras adalah 'koentji' kesuksesan. Pembunuhan dan menjual organ tubuh kepada pemasok ilegal sangat menyalahi adab dan hukum hak asasi manusia.

Ini adalah gambaran pemikiran yang salah kaprah tentang donor organ tubuh  manusia yang marak menjadi bisnis dengan harga menggiurkan. Padahal donor organ tubuh punya tujuan yang sangat mulia untuk menyelamatkan kehidupan seseorang.

Niat luar biasa dari orang tertentu mendonorkan secara legal jantung, retina mata, ginjal dan heparnya untuk orang lain yang membutuhkan saat dia telah berpulang ke Sang Pencipta.

Keputusan ini melalui proses sangat panjang dan harus terdokumentasi secara legal karena seringkali timbul rasa keberatan dari pihak keluarga.

Saya mempunyai cerita menarik terkait donor organ tubuh manusia. Saat itu tahun 2021, saya baru pulang studi dari Amerika Serikat. Saya tetap keep in touch dengan pembimbing saya, Mr. Black (nama disamarkan).

Sejak dua puluh tahun yang lalu saya  telah menahu bahwa Mr. Black adalah orang yang sangat baik, murah hati dan selalu positive thinking terhadap kejadian sekitarnya.

Singkat cerita, Mr. Black posting sebuah  kabar 'heboh' di platform  media sosialnya tentang rencana mendonorkan ginjal kirinya kepada Mrs. White (istri dari kakak lelakinya). Ginjal merupakan organ vital yang berfungsi sebagai filter bahan berbahaya di dalam tubuh. Saya tercengang tidak percaya.

Di dalam kepala saya bergolak pertanyaan untuk Mr. Black. Pada umur sekitar 60 tahun, apakah memungkinkan seseorang mendonorkan organnya ke orang lain. Bukankah umur yang berada di atas 50-an sangat rentan dengan menurunnya kualitas kesehatan?

Saya ingin sekali menanyakan secara  detil tentang keputusan donor organ kepada Mr. Black, namun saya mengurungkan niat tersebut. Saya kuatir jangan sampai Mr. Black merasa terdzolimi dengan uneg-uneg itu. Saya sungguh takut gegara donor organ memicu terjadi komplikasi, saya akan kehilangan seorang pembimbing yang begitu berdedikasi. Akhirnya pertanyaan saya terjawab sudah, Mr. Black lolos tes kesehatan dan eligible sebagai pendonor ginjal.

Kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia dan Amerika sangat berbeda nyata. Di negara Paman Sam, uang digunakan untuk membeli nutrisi. Setangkup burger keju seharga sekian dollar telah ketahuan berapa nilai protein, karbohidrat dan lemaknya.

Masyarakat yang membeli makanan itu sudah dapat mengkalkulasi berapa nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya jika dia mengkonsumsi makanan tersebut. Kalau di Indonesia, harga setangkup burger dinilai berdasarkan jenis isian,  nama penjualnya dan bukan kandungan nutrisinya.

Selama ini Mr. Black sangat menjaga kesehatannya dengan berolah raga naik sepeda dan mendaki gunung saat weekend. Keberadaan sepeda gunung Mr. Black seringkali menjadi bahan kami beradu argumen di laboratorium. Ruang kerja Mr. Black yang sesak dengan adanya microwave, mesin pembuat kopi, printer, layar LCD, plus kertas berserakan semakin bertambah ruwet dengan sepeda gunung yang diparkir melintang di dalamnya.

Sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang populer digunakan oleh masyarakat Amerika. Kendaraan roda dua ramah lingkungan ini dapat dibawa menaik light train karena sudah ada tempat yang disediakan di dekat pintu masuk. Bahkan ada bus tertentu yang memberikan izin untuk pengendara sepeda menaik bersama kendaraannya.

Sepeda yang beredar di Amerika sangat  fleksibel dibawa kemanapun. Bahkan ada space khusus di mobil yang dipakai untuk mengangkut sepeda. Asrama yang saya tempati bertinggal di Amerika membebankan kepada residen atau penghuninya biaya parkir sepeda di garasi sekian puluh dolar per bulan.

Harga sewa garasi  itu tercantum dalam kontrak legal saat residen menjalani move-in day.  Residen yang umumnya mahasiswa memang mempunyai kendaraan yang variatif untuk menunjang mobilitasnya di dalam dan luar kampus.

Penghuni asrama yang keberatan membayar biaya parkir dapat menenteng sepedanya bolak balik menaik tangga untuk di parkir di dalam kamar. Ada pula beberapa lift tertentu yang membolehkan pemilik dan kendaraan beroda duanya menggunakan fasilitas itu.

Mrs. White sebagai penerima organ tubuh juga dinyatakan sehat dan siap untuk menerima organ donor. Berita yang menggembirakan, berdasarkan hasil tes kesesuaian, tubuh Mrs. White tidak melakukan penolakan terhadap komponen berasal dari tubuh Mr. Black. Artinya terlihat tanda baik bahwa operasi transplantasi yang akan dilaksanakan bakal berjalan lancar.

Saya tidak menahu secara detil prosedur yang dijalani untuk transplantasi, jenis tes dan dokumen legalitas apa yang harus disiapkan untuk tindakan itu. Walaupun Mr. Black sangat dekat dengan saya yang menjadi mahasiswanya di universitas, saya berada di posisi out of areas. Saya juga merasa tidak perlu 'memaksa' Mr. Black menceritakan secara detil alasan dia bersedia menjadi donor untuk iparnya.

Saya memantau kondisi dan kabar terkini dari Mr. Black via platform media sosial  yang digunakannya. Operasi transplantasi berjalan sangat lancar dan beliau tersenyum bahagia di balik masker pasca operasi.

Minggu demi minggu berlalu, ternyata upaya transplantasi ini memberikan peningkatan kesehatan yang luar biasa terhadap Mrs. White. Sebuah anugerah luar biasa. Mrs. White bangun tidur tanpa dihantui oleh rasa sakit berkepanjangan, begitu status yang terbaca dalam platform media sosial Mr. Black.

Saya sangat senang membaca kabar itu. Sebelumnya saya berpikir, dengan dua ginjal Mr. Black pasti merasakan kelelahan saat beraktivitas, apalagi dengan satu ginjal?

Ternyata pasca transplantasi ginjal kiri Mr. Black kepada Mrs. White tidak menimbulkan dampak pada kesehatan sang pendonor. Tampaknya ketakutan saya tidak beralasan. Mr. Black tetap bugar beraktivitas dan Mrs. White juga pulih kesehatannya.

Kedua orang ini semakin dekat dan bersama menjalani hidup bahagia dengan keluarga masing-masing. Bonding luar biasa itu muncul karena ada bagian tubuh Mr. Black yang menggantikan posisi organ berpenyakit yang sebelumnya berada di tubuh Mrs. White. Suatu keajaiban dari Tuhan bahwa kedua orang yang berbeda ras dan asal negara disatukan oleh ginjal ciptaan Tuhan yang bekerja sangat baik di dalam tubuh si penerima donor.

Saya berdecak kagum, Tuhan punya kuasa luar biasa dan berkat kesembuhan untuk Mrs. White. Mr. Black telah sukses menjalani takdirnya sebagai perpanjangan tangan dari Tuhan untuk menghilangkan penderitaan orang lain.

Inilah hikmah positif yang dapat saya ambil dari kasus transplantasi ginjal antara Mr. Black dan Mrs. White. Sebelumnya Mrs. White sudah kiri kanan mencari donor ginjal namun tubuhnya selalu menolak barang tersebut. Sekali lagi saya katakan bahwa Tuhan mempunyai kuasa penuh atas kehidupan manusia.

Akhirnya tanpa diduga kakak iparnya yang sangat baik hati bersedia menyelamatkan kehidupan seseorang yang tengah didera penyakit berkepanjangan (srn).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun