Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist. I believe my fingers...

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tawon Vespa Pengancam Keselamatan Manusia

4 Mei 2023   12:15 Diperbarui: 6 Mei 2023   11:45 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tawon vespa. Seorang sopir di Kalimantan Tengah (Kalteng) meninggal dunia usai disengat tawon vespa (Alpsdake via WIKIMEDIA COMMONS)

Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia serangga atau entomologi sangat menarik untuk dipelajari khususnya untuk peneliti dan masyarakat yang berminat mengulik hewan berkaki tiga pasang itu. Sayangnya keindahan dunia entomologi sangat bertentangan dengan orang yang mengidap entomophobia. 

Segelintir orang yang memiliki entomophobia mempunyai rasa cemas atau takut yang berlebihan terhadap serangga. Hal ini mengakibatkan penderita entomophobia selalu menghindar berjalan atau melakukan aktivitas di luar ruangan supaya tidak bertemu dengan obyek yang ditakutinya.

Lebah dan tawon adalah serangga yang berasal dari kelompok Hymenoptera atau serangga yang mempunyai sayap tipis transparan mirip selaput dengan pinggang ramping. Selain lebah dan tawon, semut juga termasuk ke dalam kelompok Hymenoptera. Kelompok serangga ini berperan sebagai penyerbuk dan dekomposer di alam. 

Terkait dengan tawon, Prof. Djamaluddin Darwis memberikan pencerahan sebagai berikut: kata tawon terdapat kemiripan dengan kata dalam bahasa Arab ta'awun yang berarti kerjasama. 

Di dalam surat Al Maidah ayat 2 bermakna bahwa: tolong menolonglah dalam kebaikan dan taqwa. Ada pula pendapat yang mengatakan kata tawon dapat saja berasal dari kata ta'awun yang ditemukan dalam Al Qur'an.

Berdasarkan sudut pandang entomologi, terdapat perbedaan utama antara lebah dan tawon berdasarkan kepada morfologi fisik dan perilaku. Lebah hidup dalam kelompok atau koloni yang terbagi menjadi tiga kasta (ratu, pejantan dan pekerja). Di bawah kendali ratu yang menjadi penguasa tunggal sarang, struktur tugasnya sangat terinci dan dinamikanya begitu luar biasa. 

Masyarakat awam menyebut lebah sebagai tawon dan sebaliknya. Perlu diperhatikan supaya tidak terjadi salah kaprah, kedua jenis serangga ini mempunyai perbesaan yang sangat menyolok: tawon hidupnya secara soliter alias sendiri, warna tubuhnya lebih cerah, badannya lebih besar dibandingkan lebah dengan alat mulut dan sengat yang juga besar. 

Tawon Vespa sp. (Tri Mulyani,17/1/2020)
Tawon Vespa sp. (Tri Mulyani,17/1/2020)

Sifatnya yang buas membuat tawon secara soliter maupun berkelompok sering merampok sarang lebah dan mematikan semua penghuninya. 

Orang yang dientup tawon dapat mengalami kematian jika terlambat diberikan pertolongan. Sebaliknya racun yang terdapat dalam sengat lebah telah lama digunakan untuk pengobatan (apitheraphy).

Lebah termasuk jenis hewan yang menjadi nama surat dalam Al Qur'an yaitu surat An-Nahl. Secara umum lebah mempunyai komunitas kerjasama yang rapi, disiplin tinggi, mempunyai senjata ampuh berupa racun mematikan dan memakan makanan berbau harum (nektar bunga). 

Nektar bunga atau madu berbau harum dihasilkan oleh bunga. Madu telah lama dikenal khasiatnya sebagai obat mujarab yang luar biasa. 

Kehidupan lebah dan madu yang dihasilkannya telah tercantum dalam Al Qur'an surat An-Nahl ayat 69 mempunyai arti: dari perut lebah keluarlah minuman (madu) dengan beragam warna yang mengandung syifaa (obat penyembuh) untuk umat manusia.

Seorang teman saya bernama Sri Mulyani yang bertinggal di Karanganyar mempunyai pohon kelor di pekarangan rumahnya. Suatu hari ibu guru ini melihat sesuatu yang bergerak-gerak dan mengabadikannya melalui kamera ponsel. Ternyata itu adalah tawon yang sedang menggigit ulat hijau yang hidup di pohon kelor. Selama periode tertentu, ibu Tri Mulyani tidak memakan daun kelornya karena menunggu semua ulat menjadi kupu-kupu. 

Hal ini tercetus karena pengalaman buruknya pernah terikut seekor ulat saat dia memasak sayur kelor. Warna hijau ulat yang menyerupai daun kelor membuat anakan kupu-kupu ini 'lolos sensor'. Hasil dokumentasi tawon di pohon kelor plus ceritanya dibagikan ke dalam WAG IRo San Gumi. Saya sangat tertarik membaca postingan itu. Setelah saya amati, ternyata biang kerok pemakan ulat di pohon kelornya adalah seekor tawon predator, namanya Vespa sp. berasal dari famili Vespidae. 

Jangan salah sangka ya, ini Vespa nama tawon bukan Vespa merk kendaraan. Tawon Vespa mempunyai kepala besar, warna tubuh belang merah dan kuning. Perlu diketahui bahwa Vespa sp. atau Asian hornet sifatnya buas (alat mulut menggigit mengunyah), metamorfosisnya sempurna, mempunyai dua pasang sayap transparan, terdapat sebuah sengat yang dilengkapi dengan kelenjar racun untuk melumpuhkan mangsa. 

Seekor induk tawon Vespa mampu mematikan 5 sampai dengan 10 ekor ulat per hari untuk dijadikan konsumsi anakannya. Di dalam upayanya menghindari predator, ulat dan kepompong melakukan kamuflase supaya tidak terlihat oleh tawon yang sedang mencari mangsa.

Seekor tawon Vespa betina yang telah kawin akan mencari tempat bertelur. Berlainan dengan ratu lebah yang hidup berkoloni dan meletakkan telurnya secara teratur dalam sarang berbentuk heksagonal, tawon yang hidup soliter harus membangun sarangnya secara mandiri. Umumnya tawon betina menggali tanah kering atau membuat sarang di sela kayu kusen/tembok dinding rumah. 

Sarang itu ditutup dengan lumpur kering. Ulat yang telah dilumpuhkan dengan sengatnya (berada dalam kedaan pingsan dan tidak mati) segera dibawa masuk ke dalam sarang. 

Tawon betina segera bertelur beberapa butir tergantung pada jenis atau spesiesnya (biasanya 10 -- 15 butir). Dia meletakkan tumpukan telurnya di dekat ulat. Tujuannya supaya saat menetas bocil tawon dapat memakan fresh food hasil buruan induknya. 

Sarang itu ditutup dengan butiran tanah dan diberikan sedikit ventilasi untuk pertukaran udara. Induk tawon telah menghitung secara cermat persiapan makanan segar yang cukup sampai anaknya tumbuh besar dan mampu mencari makan secara mandiri. 

Bocil yang selamat menetas menjadi tawon akan keluar dari sarang dan melanjutkan kehidupan generasinya. Inilah bukti kekuasaan Allah Subhana Wa Ta'ala menunjukkan bahwa seekor induk serangga predator yang bernama Vespa mempunyai kasih sayang untuk anak-anaknya. 

Umumnya tawon menyengat manusia jika merasa kondisinya terancam. Seringkali setelah menyengat tawonnya mengalami kematian karena sengatnya tertinggal di kulit manusia dan merobek isi perutnya (srn). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun