Definisi dari dormansi adalah sifat biji gulma untuk bertahan hidup pada suatu fase atau tingkatan. Dengan kata lain dormansi juga berarti terjadinya keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal.Â
Dengan demikian, dormansi merupakan suatu reaksi atas kondisi lingkungan tertentu. Proses beristirahatnya bagian atau jaringan tanaman yang berada dalam kondisi pertumbuhan optimum untuk menunjukkan pertumbuhannya secara normal.
Beberapa tipe dormasi gulma yaitu: 1) innate dormancy dengan ciri-ciri: sifat ini terbawa secara genetik, kulit biji bersifat impermiabel, terdapat hambatan kimiawi pada kulit biji dan embrio bersifat rudimenter.
Contoh dari innate dormancy ditemukan pada gulma hard seed coats yaitu: Setaria, Ipomoea dan Xanthium. Selain sifat hard seed coats, ditemukan pula sifat immature embryo pada Polygonum;Â
2) induced dormancy yang terjadi karena: kondisi habitat kurang menguntungkan, adanya perubahan susunan kimiawi pada biji gulma dan biji berkecambah setelah kondisi menguntungkan, contohnya: gandum liar (Avena fatua);Â
3)Â inforced dormancy dengan karakteristik: serupa dengan induced dormancy, biji tidak berubah susunan kimiawinya dan biji akan berkecambah saat lingkungan menguntungkan.
Manfaat Gulma
Kemampuan gulma untuk berkembang biak secara vegetatif dan generatif membuat tumbuhan pengganggu ini sulit untuk dikendalikan. Akar gulma yang tertancap dalam ke tanah membutuhkan tenaga dan waktu untuk memberantasnya.
Inilah alasan mengapa petani memilih mengendalikan gulma dengan menggunakan herbisida kimiawi karena prosesnya cepat, tidak memerlukan banyak tenaga dan hasilnya terlihat nyata. Saat aplikasi herbisida, bahan kimiawi ini seringkali diserap oleh biji dorman.
Hal ini menyebabkan perbedaan waktu berkecambah dan pola pertumbuhan gulma. Perlu diketahui bahwa terdapat herbisida yang merangsang perkecambahan biji, ada pula yang menghambat dengan cara mematikan embrio.Â