Biomarka atau marka biologi atau marker telah digunakan secara luas dalam bidang eksplorasi minyak bumi. Teknik deteksi ini juga dikenal dan dipelajari dalam ilmu kedokteran. Contohnya adalah terjadinya pembengkakan pada kaki, sendi, atau bagian tubuh lainnya karena naiknya kadar asam urat.Â
Asam urat merupakan biomarka penyebab abnormalitas bagian tubuh tertentu. Secara umum biochemical marker atau chemical fossil adalah senyawa organik atau kerangka karbon tertentu yang dapat dikaitkan dengan prekursor biologis yang telah dketahui. Fosil yang telah terbentuk sekitar 60 juta tahun lalu merupakan dasar pembentukan minyak bumi.Â
Beberapa senyawa spesifik yang berada di permukaan bumi diketahui menjadi bahan penyusun tubuh makhluk hidup, contohnya dinding sel bakteri tertentu berasal dari senyawa triterpen.Â
Tumbuhan hijau melaksanakan aktivitas hariannya dengan fotosintesis yang memanfaatkan sinar matahari dan karbon dioksida.Â
Senyawa porfirin adalah klorofil yang berwarna hijau begitupun senyawa isopren berasal dari zat hijau daun berkontribusi penting terjadinya fotosintesis.
Secara umum minyak bumi yang berkualitas bagus berasal dari pohon kayu besar, berupa fluvial deltaic dan adanya ciri khas pengaruh ganggang hijau Botryococcus braunii.Â
Secara umum dapat dikatakan bahwa pembentukan minyak bumi berasal dari bakteri, ganggang dan pepohonan yang membentuk fosil di dalam tanah sejak puluhan juta tahun lalu.Â
Saat bakteri tahan panas dan asam mengalami kematian, tubuhnya tidak hancur menyebabkan senyawa yang dikandungnya tetap utuh. Proses oksidasi memperlancar terbentuknya asam hopanoat.Â
Tinggi atau rendahnya senyawa inilah yang dideteksi oleh biomarka saat dilakukan eksplorasi ladang minyak bumi yang baru.Â
Ilustrasi eksplorasi pengendapan minyak bumi di daerah Bawean dan Jatibarang menunjukkan bahwa minyak bumi yang terbentuk duluan selanjutnya diikuti oleh gas alam.Â