Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Novel yang telah dihasilkan: Baine (Hydra Publisher, Mei 2024) dan Yomesan (Vlinder Story, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Serangga Cerdas Peramal Datangnya Banjir

8 Februari 2023   22:40 Diperbarui: 9 Februari 2023   19:08 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sri NurAminah (Denver, 2021)

Partikel kimiawi spektakuler ini mampu bercerita tentang kondisi yang sedang dihadapi oleh semut. Antena semut berbentuk seperti siku (geniculate) bersifat sangat sensitif dan mampu menangkap partikel nano dari udara. 

Semut yang mengalami patah antena atau kerusakan fisik pada perangkat tersebut pasti mengalami disorientasi terhadap lingkungannya. Taburan partikel feromon alarm dan feromon jejak hanya mampu dideteksi oleh antena semut yang memberikan informasi tentang marabahaya yang bakal menimpa koloni. Berdasarkan sinyal tersebut, kawanan semut segera bereaksi dan mencari solusi terbaik untuk keberlanjutan koloninya. 

Feromon alarm mulai menampakkan jati dirinya saat langit mulai menunjukkan auranya menjelang hujan deras. Selain peranan yang telah disebutkan sebelumnya, semut juga terkenal sebagai peramal jitu datangnya banjir. 

Secara alami kehidupan di muka bumi selalu terjaga keseimbangannya sehingga tidak mungkin terjadi luapan air yang merusakkan ekosistem. Banjir yang menjadi langganan tetap beberapa daerah di Indonesia merupakan gambaran rusaknya hutan dan perangkat penjaga lingkungan lainnya. 

Tata kelola lingkungan yang tidak mempertimbangkan keseimbangan ekosistem plus rantai makanan yang terdapat di dalamnya berpengaruh luar biasa terhadap kehidupan manusia. Selain banjir, wabah belalang hama dan burung pemakan padi sudah menjadi pertanda penting kerusakan habitat tempat bermukimnya hewan tersebut.

Saat kumpulan mega di langit berarak membentuk mendung, banyak sekali semut keluar dari sarang dan menggendong telur atau anakannya yang berwarna putih. Telur dan anakan semut berwarna terang itu umumnya berada di kedalaman tanah tertentu dan tidak terkena sinar matahari. Munculnya semut ke permukaan tanah membawa serta koloninya merupakan pertanda bakal turun hujan deras dan banjir yang menggenangi sarang itu. 

Umumnya koloni semut mengosongkan sarang sekitar 3 hari sebelum turunnya hujan deras. Ilmu semut berupa emerging behavior ini telah diterapkan dalam ACO untuk mencari jalur terpendek menuju ke sumber makanan. Aplikasi kepandaian semut berbasis IoT ini telah dimanfaatkan oleh transportasi online yang terasa sangat efektif sejak pandemi Covid-19 sampai hari ini (srn).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun