Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Indahnya Negeri Matahari Terbit Dalam Catatan Imam Robandi

28 Januari 2023   10:47 Diperbarui: 28 Januari 2023   10:51 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bercerita tentang Jepang, pikiran Pembaca terpatri kepada keindahan dan harmoni yang terasa begitu menyejukkan hati. Keindahan adalah refleksi rasa, tercermin dalam budaya  mendarah daging selama berabad-abad lamanya. Saya menulis resensi buku Beauty of Japan karya Prof. Imam Robandi karena sangat menarik untuk dibaca. Banyak sekali pengetahuan baru dan sikap menghargai keindahan yang dapat dipetik di dalamnya. 

Saat buku ini baru terbit di tahun 2020, saya sempat masuk dalam waiting list Penerbit Andi karena banyak sekali orang yang tertarik ingin membeli buku ini. Sajian pembelajaran berharga dan memaknai hidup tergurat di dalam buku setebal 431 halaman. Saat melihat hard cover-nya yang menyuguhkan gambar wanita berkimono merah tersenyum ramah, pastilah pikiran Pembaca sudah tidak sabar ingin menjelajah kata demi kata bertutur tentang serba serbi Jepang dan pengalaman unik yang ditawarkannya.

Di dalam kehidupan, pendidikan sangatlah penting dan merupakan jalan mendapatkan masa depan terbaik. Orang tua berusaha sekuat tenaga menyekolahkan anaknya dengan harapan taraf kehidupannya meningkat di masa mendatang. Dunia maya telah menyediakan banyak sekali informasi untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Tersedianya peluang diterima menjadi international student karena gencarnya promosi berbagai universitas mancanegara di internet. Kemampuan menguasai bahasa Inggris plus sedikit bahasa lokal negara tempat melanjutkan studi menjadi pertimbangan khusus saat pelamar menjalani seleksi menerima beasiswa. Intelektualitas Penulis menaklukkan negeri sakura dapat menjadi sumber inspirasi mahasiswa yang tertarik belajar kebudayaan Jepang.

Ikatan batin dengan tanah tumpah darah menyebabkan seseorang sering berpikir ribuan kali untuk melanjutkan studinya ke luar negeri. Bahasa dan budaya lokal di negara tujuan seringkali mengalami benturan dengan kebiasaan sehari-hari seseorang. Kemampuan beradpatsi yang rendah menyebabkan seseorang sulit move on menerima hal baru. Walaupun masyarakatnya sama-sama makan nasi lauknya ikan, performa Jepang tetap sangat berbeda dengan Indonesia. Sejak zaman dahulu, budaya Jepang menekankan disiplin, kerja keras dan kerapihan dalam segala aspek kehidupan.

Masyarakat yang hidupnya disiplin selalu terbawa sifat itu dalam semua aktivitas hariannya. Contoh nyata di masyarakat Jepang adalah budaya antri dan saling menghargai. Hal ini adalah warisan turun temurun dari leluhurnya dan tetap terpelihara eksistensinya. Semangat tak pernah padam sukses membawa Jepang menggapai predikat sebagai negara dengan teknologi terbaik di dunia.

Membahas buku Beauty of Japan tidak lepas dari huruf kanji dan kuliner khas negara itu. Penulis adalah Guru Besar ITS Surabaya dan alumni Tottori University Japan sangat mahir baca-tulis huruf kanji. Hal ini tercermin dari istilah dan nama tempat yang dituliskan dalam buku Beauty of Japan memakai huruf kanji. 

Kepekaan estetik Sensei multi talenta IRo-Society juga tergambar sangat jelas saat Penulis bercerita tentang keindahan rasa teh susu khas Jepang favoritnya. Tulisan ini seakan membawa pembacanya ikut duduk di taman menikmati hari yang cerah bermandi sinar matahari. Jepang memang identik dengan tradisi upacara minum teh dan gerombolan bunga sakura yang melambai indah tertiup angin di sepanjang jalan. Kecanggihan teknologi telah mengantarkan keindahan rasa teh susu khas Jepang dapat dinikmati setiap  saat oleh siapapun. Kemasan menarik dan praktis suatu produk merupakan magnet untuk menarik konsumen. Jaminan keamanan saat mengkonsumsi makanan atau minuman membuat siapapun tidak ragu untuk mencoba produk tersebut.

Makanan khas Jepang lainnya adalah ramen,  sashimi dan onigiri saat ini mudah sekali dijumpai di Indonesia. Ubi jalar dan talas Jepang juga masuk dalam deretan menu berharga mahal dan sifatnya temporer. Jepang adalah negara empat musim, saat musim semi dan musim panas adalah kesempatan terbaik menanam penghasil umbi-umbian yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. 

Sungguh terbalik dengan kenyataan di Indonesia. Para kawula muda merasa 'kurang update' jika menyantap singkong atau talas rebus hasil kebun. Mereka lebih memilih nongkrong di restoran fast food dan menyantap makanan manca negara. Talas, singkong dan ubi jalar adalah hasil keringat petani yang telah berkorban jiwa dan raga menjaga tanamannya dari berbagai gangguan penyebab terjadinya gagal panen. Sama juga dengan kentang yang digunakan sebagai bahan baku French fries, tumbuhnya di tanah yang kotor. Kentang naik kelas menjadi salah satu kuliner mancanegara karena asal usulnya sebagai  makanan pokok masyarakat yang bermukim di benua Eropa. Sejujurnya mayoritas makanan khas Indonesia lebih banyak bumbunya, nikmat dan beragam. 

Sayangnya makanan kita kurang promosi sehingga tidak dikenal oleh wisatawan manca negara dan tenggelam diterjang kuliner asing yang merambah ke Indonesia. Lompatan fantastis kuliner Jepang tembus ke mancanegara menyebabkan orang beramai-ramai menikmati kuliner khasnya supaya dianggap tetap update, terlepas suka atau tidak dengan rasanya.  Remaja telah menjadi target potensil masuknya budaya baru ke suatu negara.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Penulis atas semua pembelajaran tentang makna kehidupan yang  terukir dalam untaian kata Beauty of Japan. Buku ini begitu menginspirasi dan sangat direkomendasikan untuk masyarakat yang berminat melanjutkan studinya ke negeri sakura maupun mereka yang ingin menahu lebih mendalam tentang Jepang dalam bahasa yang mudah dimengerti (srn)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun