Cara Budidaya Maggot
Pertama siapkan peralatan kandang lalat BSF, yang ditutup kawat atau kasa dan tetap terkena sinar matahari karena lalat membutuhkan sinar matahari untuk kawin.Â
Kemudian siapkan telur lalat yang dapat diperoleh dengan membeli atau kita dapat membuatnya secara alami.Â
-
Untuk penetasan telur kita dapat menggunakan media penetasan yaitu pur ayam. Perbandingannya setiap 250 gram pur ayam dicampur dengan telur lalat sebanyak 5 gram. Â Setelah itu pur ayam kita letakan di baskom dan diaduk dengan sedikit air hingga basah dan menjadi bubuk. Kita letakan telur lalat di atasnya dengan menggunakan dudukan seperti kasa atau kertas karena telur dapat menjadi busuk jika basah.Â
Diamkan telur hingga menetas sekitar 3-4 hari. Usia 5 hari baru dipindahkan ke biopond. Biopond adalah tempat pembesaran larva lalat BSF yang biasanya dirangkai dari kayu,PVC, dan dipenuhi oleh tanah gembur
Setelah telur menetas, siapkan sampah organik. Setelah 2 atau 3 hari baru siap diberikan makanan rutin di biopond. Setiap 10.000 larva membutuhkan sampah organik sebanyak 5-10 kg per biopond yang diberikan 3-7 hari sekali. Untuk skala rumah tangga diberikan sekitar 15 kg sampah organik per siklus yaitu 12 hari.
Setelah 12 hari Maggot siap untuk di panen.
Kandungan protein yang ada di Maggot hingga 45% dan lemak 35 %. Kandungan protein tinggi dapat dimanfaatkan sebagai pakan unggas dan ikan.
Pakan ternak ini dapat kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan peternak sendiri atau dapat dijual di pasaran. Harga jual di pasar cukup tinggi. Maggot BSF dijual sekitar Rp 6.000--Rp 8.000 per kilogram (kg). Â
Sumber :
Tani Link TV
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kelautan
Berbagai sumber
        Â