Apabila ditanya destinasi wisata mana yang ingin saya kunjungi, pasti jawabnya adalah Danau Toba. Bagi saya, Danau Toba tidak hanya menyajikan keindahan alam yang terbentuk secara alami, tetapi perpaduan wisata alam dan keunikan budaya yang hingga sekarang masih terjaga. Tidak salah jika pemerintah memilih  Danau Toba menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) tujuan wisata bagi masyarakat dalam negeri maupun mancanegara.
Heritage of Toba, sebuah keajaiban yang di rancang Tuhan sebagai Wonderful Indonesia. Menilik sejarah terbentuknya Danau Toba sangatlah unik dan dibumbui oleh cerita lagenda yang menjadikannya sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Sehingga pemerintah daerah menjadikan sejarah terbentuknya Danau Toba sebagai strategi promosi pariwisata Indonesia.
Fenomena Alam Danau Toba menjadi Storynomic Tourism
Wisatawan yang berkunjung di Danau Toba tidak hanya bertujuan rekreasi wisata, tetapi sebagai bahan penelitian bagi para ilmuwan. Danau Toba terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Asal usul terjadinya Danau Toba merupakan fenomena langka sepanjang sejarah yang menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Kawah atau kaldera yang terbentuk dari letusan supervolcano (gunung berapi super) Gunung Toba Purba 74000 tahun, konon dirasakan hingga setengah bagian bumi. Menurut Geolog asal Belanda, Bemmelen, proses terbentuknya kawah ini berasal dari aktivitas vulkanik dan erupsi yang sangat dahsyat  menyebabkan amblesnya bagian tengah gunung dan membentuk cekungan memanjang ke arah barat laut hingga tenggara. Kemudian, membuat sebagian tanah posisinya miring ke arah barat daya yang membentuk Pulau Samosir.
Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkeinginan menjadikan Danau Toba sebagai salah satu tujuan wisata dunia. Ditetapkannya Geopark Kaldera Toba oleh Dewan Eksekutif UNESCO di Paris pada tanggal 7 Juli 2020, menjadi jalan untuk mengembangkan Danau Toba sesuai rekomendasi UNESCO Global Geopark. Sehingga pemerintah mengembangkan pariwisata dengan melibatkan semua pihak untuk mempromosikan kaldera Toba.Â
Seperti, membangun infrastruktur yang memadai, pemeliharaan tempat wisata, memelihara budaya, dan memberikan pendidikan serta pelatihan kepada masyarakat setempat. Pelatihan sumber daya manusia juga diperlukan seperti kesiapan pemandu wisata yang ramah dan menguasai bahasa asing serta pengetahuan yang baik tentang daerahnya. Hal ini penting untuk menciptakan citra yang baik bagi wisatawan. Penetapan Global Geopark mendorong terciptanya pengembangan perekonomian dan pembangunan masyarakat di wilayah Danau Toba.Â
Â
Yuk, MICE Toba aja
Trend wisata yang dikembangkan oleh Kemenparekraf adalah MICE Indonesia aja. Pernah dengar kata MICE? MICE merupakan singkatan dari Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition. MICE merupakan aktivitas yang dilakukan oleh banyak orang di suatu tempat untuk keperluan bisnis yang telah direncanakan dan diatur sebelumnya. Oleh karena itu, aktivitas ini memerlukan fasilitas yang memadai. Disamping keperluan bisnis, diharapkan MICE merangsang kegiatan rekreasi wisata dan mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Daerah yang ditetapkan oleh pemerintah salah satunya adalah Danau Toba.