Mohon tunggu...
Sri Setiyowati
Sri Setiyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis, Ibu Rumah Tangga Professional

Setiap diri adalah manusia pembelajar. Seorang ibu rumah tangga yang ingin terus belajar dan menulis untuk mengembangkan kemampuan diri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hoaks? Gunakan Triple Filter Test untuk Menyaring Informasi

13 September 2021   17:04 Diperbarui: 13 September 2021   18:15 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ieltsninja.com/ edit olahan pribadi

Perkembangan teknologi saat ini sudah canggih, membuat kita tidak dapat lagi membendung informasi. Kita dapat dengan mudah mendapat dan menyebarkan informasi dalam hitungan detik yang diperoleh dari mana saja dan kapan saja. Kita sendiri seringkali tidak menyadari bahwa informasi itu kadang tidak penting, tidak berguna yang mungkin saja malah dapat mempengaruhi kesehatan mental kita karena memikirkannya.

Arus informasi memang tidak dapat kita tolak, tetapi kita dapat meminimalisirnya. Ada satu teori yang disampaikan oleh Socrates mengenai cara kita memfilter informasi yang kita dapatkan yaitu Triple Filter Test. Teori ini dapat digunakan untuk menyaring informasi yang akan kita terima. Dalam teorinya, Socrates menggambarkan dalam bentuk cerita ketika seorang teman ingin memberikan informasi kepadanya. Socrates tidak langsung menerima informasi tersebut, tetapi memberikan tiga pertanyaan yang harus dijawab terlebih dahulu.

"Saya ingin memberikan sebuah informasi yang mungkin belum pernah Anda ketahui."

Ketika mendengar hal tersebut,Socrates tidak langsung menerimanya.

"Sebelum Anda sampaikan informasi itu, boleh saya bertanya apakah Anda yakin kebenaran (truth) akan informasi tersebut?"tanya Socrates.

"Saya tidak yakin kebenarannya, tetapi semua orang sudah membicarakannya."

"Kalau begitu saya akan bertanya, apakah informasi yang Anda berikan membawa kebaikan (goodness) bagi saya?"

"Mungkin setelah Anda mendengarnya, malah akan memikirkannya karena informasi ini  bukanlah hal yang baik."

"Baiklah, jika Anda tidak yakin akan kebenaran dan kebaikan informasi tersebut saya akan mengajukan pertanyaan ketiga. Apakah informasi yang Anda sampaikan akan  bermanfaat (usefulness) bagi saya?"

Temannya itu menggeleng. Mendengar jawaban temannya tersebut maka Socrates pun menolak menerima informasi yang akan disampaikan. Nah, teori Socrates yang disampaikan berapa puluh tahun lalu ternyata relevan untuk kondisi saat ini. Di mana banyaknya informasi yang kita terima dari mulai informasi tentang fakta, gosip,hingga hoaks.

Apa sih Triple Filter Test itu?

Inti dari percakapan Socrates dengan temannya ini adanya tiga filter test dalam menyaring informasi yang kita terima. Sebenarnya mungkin saja kita sudah pernah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan, saat kita menerima informasi tentang artis A yang melakukan hal negatif, pasti reaksi pertama kita adalah munculnya pertanyaan benar enggak sih ceritanya? Nah, supaya kita tahu apa teori dari Socrates ini, yuk kita pelajari bersama Triple Filter Test ini.

Pertama, sebelum kita menerima informasi lebih baik jika kita cek kebenarannya apalagi kemudian kita ikut menyebarkannya. Dalam Islam biasanya disebut tabayyun yaitu mencari sebuah kebenaran dalam informasi supaya kita tidak salah dalam mengambil kesimpulan. Hal ini penting supaya kita tidak menelan semua informasi kemudian tanpa tahu kebenarannya. Bukannya saat ini sering terjadi, informasi menyebar tanpa diketahui kebenarannya, tetapi dianggap sebuah kebenaran? Jangan sampai kita melakukan tindakan yang melanggar prinsip kebenaran secara agama maupun undang-undang yang berlaku,ya.

Kedua, yakinkah bahwa informasi yang kita terima dan sebarkan adalah hal yang baik. Kebaikan di sini tentunya jika dikaitkan dengan agama, etika dan norma yang berlaku di masyarakat. Bayangkan, jika informasi yang kita terima dan sebarkan membawa petaka bagi orang lain dan mengganggu ketentraman? 

Ketiga, kita harus tahu manfaat dari informasi yang kita terima. Terlebih jika kita yang menyebarkan informasi itu. Manfaat dalam arti luas tidak hanya bersifat pribadi. Bahkan informasi kesehatan pun kadang menjadi tidak bermanfaat saat salah dalam menyampaikannya. Masih ingat saat kasus Covid-19? Berapa banyak orang menelan informasi tentang Covid -19 dan tidak percaya bahwa virus itu ada sehingga menolak untuk menggunakan masker bahkan vaksin ?Informasi yang menghibur pun akan menjadi bermanfaat jika disampaikan kepada orang yang sedang bersedih. Jadi sebuah informasi akan bermanfaat jika disampaikan dengan tepat dan diketahui kebenarannya.

Memang, tidak mudah untuk mendefinisikan tentang teori ini karena semua kembali kepada diri kita sendiri dan nilai yang dianut. Bagaimana kita menilai sebuah kebenaran, kebaikan dan manfaat dari sebuah informasi yang kita peroleh. Namun, bukan menjadi hal yang sulit jika kita memulai dari sekarang untuk mencoba memfilter semua informasi yang kita peroleh atau yang ingin kita bagikan.

Sumber: Triple Filter Test dari berbagai sumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun