Tanpa drama anakku langsung mengikuti aku sholat, lanjut
"Ayok dik ikutan juga"
Duh ni anak emang ya kalau sama adiknya baik banget biarpun suka bentak-bentak tapi aslinya sayangnya minta ampun. Mereka berdua di rumah tanpa ada assisten rumah tangga sejak beberapa minggu lalu.
Aku selalu menyanyokan beberapa lagu sampai anak-anak tidur. Lagu-lagu perjuangan, lagu anak-anak dan lagu-lagu daerah tapi bukan lagu pop yang trend. Saya lebih menanamkan jiwa cinta tanah air serta daerah daripada lagu cinta-cintaan yang tidak sesuai usia mereka.
Untungnya saya dulu sekolah di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) jadi lumayan banyak hafal lagu-lagu "kuno" dan tentu saja melanjutkan pada fakultas keguruan. Dulu kita mendapat gelar dra (dokteranda) dan sekarang gelar yang didapat Spd (Sarjana Pendidikan).
"Bu, tadi bu Nia di sekolah aku yang ajarin donk" kata Anna waktu kita sudah mulai berbaring hendak tidur
"Kok bisa mbak" tanya adiknya juga
"Jadi tadi ada pelajaran bahasa indonesia kan. Terus mengajarkan huruf besar dan kecil terus ada lagu 'Serumpun Padi' tapi bu Nia nya nggak bisa. Lucu deh bu. Terus aku tunjuk jari 'Aku bisa lagunya bu, boleh maju?'" gitu bu akunya
"Wah Anna hebat. Boleh. Yang ajari siapa?"
"Ibuk aku, jadi pas mau tidur ibu aku selalu nyanyi buat kita-kita sampai tidur. Kadang kita ikutan nyanyi"
Serumpun padi tumbuh di sawah
Hijau menguning daunnya
Tumbuh di sawah penuh berlumpur
Di pangkuan ibu pertiwi
Serumpun jiwa suci
Hidupnya nista abadi
Serumpun padi mengandung janji
Harapan ibu pertiwi
"Gitu kan bu lagunya. Aku nggak malu. Kan aku bisa dan biar temen-temen aku nantinya juga bisa kan bu"