Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bisnis Tidak Melulu tentang Untung dan Rugi, Jadikan Bisnis Ladang Amal

24 Agustus 2023   17:51 Diperbarui: 24 Agustus 2023   17:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Bisnis jadi ladang amal

Pada dasarnya bisnis adalah suatu  perdagangan atau penyedia jasa yang tentunya tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Dari keuntungan inilah yang nantinya akan memutar suatu usaha bisnis bisa terus berjalan untuk memenuhi kebutuhan sang pemilik usaha berikut oprasionalnya seperti membayar gaji pegawai, listrik dan lain sebagaianya. Tapi apa jadinya kalau sebuah bisnis, mungkinkah? Jawabnya sangat mungkin.

Mulanya saya juga sangat tidak percaya hal ini, apalagi saya orangnya sangat sistematis dan selalu menerapkan segala sesuatu sesuai dengan aturan yang berlaku.

Rupanya hidup tidak melulu terpaku pada aturan yang sudah dibuat oleh manusia, ada kalanya aturan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan atau mungkin dihubungkan juga dengan kerohanian.

Ada cerita dari pengalaman yang saya alami beberapa tahun yang lalu waktu saya pulang ke jawa. Saya ke bengkel temen. Sebenarnya hanya mau main saja ternyata teringat sudah waktunya ganti oli. Ya saya pikir sekalian lah dengan harga teman. Ternyata apa yang terjadi, aku malah disuguhi berbagai macam makanan dan pada saat saya mau bayar malah dia bilang "it is free for you" nah lo. Malu kan jadinya

"Udah lah teman, kamu kan jarang main ke sini. Bonus lah buat kamu"

Baca juga: Oh Ternyata

"Ya ampun makasih banget ya semoga berkah dan tambah lancar rejekimu"

Rupanya disebelah bengkel mobil, dia juga buka bengkel motor kecil-kecilan. Ada pegawainya yang sedang menambal bank motor dan ada anak serta ibu-ibu yang menunggu motornya. Saya dan temen saya ini menyempatkan diri menengok sebentar.

"Ada yang bocor mas?" tanya temen ke anak buahnya

"Iya mas"

Kemudian temen menghampiri anak yang masih memakai seragam TK.

"Ini nak biscuit sama aqua" temen menyodorkan cemilan buat anak tadi

"Nggak usah, kami nggak ada uang buat beli"

"Oh ini buat adik ini gratis bu, kebetulan ada"

Oh segitu baiknya temenku ini pantes saja rejekinya mengalir karena rasa kasih pada saudara-saudara yang membutuhkan.

Kami kemudian keluar ada keperluan yang hendak kami beli dan pengin puter-puter saja karena jarang saya pulang kampung.

"Lho kamu kok segitu baiknya sama pelanggan. Apa nggak rugi" saya bertanya yang agak meneyelidik

"Yang penting sudah ketutup cost nya saja saya sih. Berbuat baik itu harus. Saya malah sering mengratiskan orang yang memeng benar-benar nggak punya uang. Kalau pegawai nggak masuk, saya sendiri yang mengerjakan"

"Owh baik sekali kamu"

"Ah kamu suka ngadi-ngadi deh. Kamu juga baik. Bisnis bukan sekedar untung rugi. Tapi saya jadikan bisnis kecil saya sebagai ladang pahala dan kebaikan. Kalau ada orang yang menculasi saya, toh nantinya dia akan mendapatkan karmanya sendiri. Sya hanya tetap berusaha untuk berbuat baik saja"

Hari itu saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga tentang konektifitas bisnis, kehidupan dan berbuat baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun