Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menatap Langit

16 Agustus 2023   15:58 Diperbarui: 16 Agustus 2023   16:05 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berdiri terpaku menatap angkasa

Betapa inginku berharap bisa ke sana

Nyatanya aku masih di sini dan tak mampu menggapainya

Baca juga: Langit

Telingaku menangkap lagu romantika masih bergema

Langit begitu mempesona

Tak mampu aku mengalihkan perhatian darinya

Baca juga: Bangkit

Sudah kulamakan sujudku untuk mencapainya

Nyatanya masih dalam angan belaka

Lelakiku diseberang sana melalukan hal yang sama

Terpana pada luasnya dirgantara

Seolah aku ada didalamnya

Dia masih saja terpatung tanpa melakukan apa-apa

Langit masih diam membisu tanpa kata

Semua pintu dan jendela terkunci tak bisa dibuka

Semesta mencegat cinta kita

Kami merasakan pahitnya derita cinta

Tak bisa kami temukan jawabnya

Diam lebih baik daripada memaksa pada kekuatan semesta

Membikainya dalam memori kehidupan

Melebur pada putaran waktu pergerakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun