Kutatap dalam-dalam wajahku di cermin
Itukah bayangku?
Tiba-tiba semua pudar
Hilanglah sudah angkuhku
Aku sudah tak ada arti lagi
Aku bukanlah siapa-siapa
Hanya diri yang semakin menua
Tinggal mengantri panggilan Ilahi
Di sisa usia kuharap damai menyertai
Melangkah pasti menata hati
Menghitung nikmatNya yang tak pernah henti
Menjaga lisan dan perbuatan diri
Tenpa kusadari ada arjuna menyapa
Dengan hitungan yang tak sebanding
Luruh jiwa diterpa pesona penuh misteri
Semerbak mengiris sukma
Cermin dihadapanku retak
Terhentak bimbang jiwa yang terkoyak
Hendak lari ke mana aku
Sementara angin tengah malam menyelimutiku
Gunung Putri, 17 Februari 2023a
Terima kasih sudah membaca artikel puisi imaji saja. Edisi tidak bisa tidur sampai lewat tengah malam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H