Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cermin

18 Februari 2023   01:02 Diperbarui: 18 Februari 2023   01:08 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutatap dalam-dalam wajahku di cermin
Itukah bayangku?
Tiba-tiba semua pudar
Hilanglah sudah angkuhku

Aku sudah tak ada arti lagi
Aku bukanlah siapa-siapa
Hanya diri yang semakin menua
Tinggal mengantri panggilan Ilahi

Di sisa usia kuharap damai menyertai
Melangkah pasti menata hati
Menghitung nikmatNya yang tak pernah henti
Menjaga lisan dan perbuatan diri

Tenpa kusadari ada arjuna menyapa
Dengan hitungan yang tak sebanding
Luruh jiwa diterpa pesona penuh misteri
Semerbak mengiris sukma

Cermin dihadapanku retak
Terhentak bimbang jiwa yang terkoyak
Hendak lari ke mana aku
Sementara angin tengah malam menyelimutiku

Gunung Putri, 17 Februari 2023a

Terima kasih sudah membaca artikel puisi imaji saja. Edisi tidak bisa tidur sampai lewat tengah malam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun