Kalau ada kata "demonstrasi" maka di dalam pikiran saya adalah sebuah kerusuhan, ada sekelompok orang, ada polisi, gas air mata dan banyak kejadian yang mengerikan. Menurut saya pribadi, jauh dari kata baik atas sebuah demonstrasi. Biarpun mungkin banyak tujuan baik yang hendak disampaikan pada saat demonstrasi.Â
Bagi saya sebaiknya mahasiswa tidak usah melakukan demonstrasi. Mengapa? Ada dua alasan mendasar :
1. Tugas utama seorang mahasiswa adalah belajar yang baik, menimba ilmu, berperilaku yang baik dan tidak menentang peraturan yang ada.Â
Alangkah baiknya apabila seorang mahasiswa belajar dengan rajin, berprestasi, mengadakan beberapa penemuan atau riset dan banyak hal positif tentang pendidikan. Buatlah bangga orang tua, negaradan agama atas prestasi pendidikan anda sebagai mahasiswa.Â
2. Menyampaikan aspirasi tidak harus demo. Mahasiswa bisa menyampaikan anspirasinya sesuai dengan jalur yang benar dan tidak harus melakukan demonstrasi.Â
Coba kita renungkan bersama, apa yang kita dapatkan dari sebuah demonstrasi : kerusakan sarana umum, rusaknya kendaraan, korban luka dan sering juga adanya korban jiwa, bagaimana repornya aparat keamanan bekerja mengendalikan sistuasi saat demonstarsi.Â
Akan lebih baik apabila kita terapkan azaz musyawarah untuk mufakat yang sudah sering kita pelajari sejak Sekolah Dasar ini diterapkan pada kehidupan nyata yang bisa menggantikan "demo" menjadi "musyawarah untuk mufakat" Diharapkan ada keterbukaan antara mahasiswa maupun pemimpin negara ataupun masyarakat luas untuk menyadari dalam hal ini. Sehingga akan tercipta kedamaian dan bukan permusuhan dalam menyampaikan aspirasi maupun adanya perbedaan pendapat atas sebuah peraturan ataupun putusan.Â
Mungkin ini hanya catatan kecil seorang ibu yang tidak pernah sekalipun ikut demo pada saat kuliah dan yang tidak menginginkan anak-anaknya ikut demostrasi karena takut pada resikonya (seperti rusaknya harta benda, kerusuhan atau luka) ketimbang tujuannya. Semoga tulisan ini bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H