Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai literasi

Seorang ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Oktober

7 Oktober 2022   15:41 Diperbarui: 7 Oktober 2022   15:44 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan Oktober sisakan duka
Mengapa harus menimpa
Saat senja baru saja menyapa
Sendiri dalam gundah gulana kulanjutkan jalan raih sisa asa

Hujan Oktober sisakan duka
Butiran air angkasa merudapaksa logika
Seakan tak percaya engkau tlah tiada
Perjalanan kita tak sampai ujung senja

Hujan Oktober sisakan duka
Masih tercium harum tubuhmu
Masih hangat genggaman tanganmu
Rinduku menghujam penjarakan rasa

Baca juga: Hujan Siang

Hujan Oktober sisakan duka
Kubercermin tak temukan bayangmu disana
Kuyakin kau pulang membawa cinta kita
Di alam keabadian kita berdua kan jumpa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Saat Hujan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun