Langkah kakiku tiba-tiba terasa kelu
Mentari sudah condong ke barat mengisyaratkan siang tlah berlalu
Aku masih di sini sendiri berdiri terpaku
Hembusan angin membelah jiwa yang diterpa rindu
Riuh suara ombak bergulung berkejaran tanpa jeda
Akankah riaknya berlabuh ditepian samudra?
Aku masih di sini sendiri berdiri terpaku
Bawalah aku dalam samudra kehidupan abadimu
Kicauan camar  membuyarkan anganku tentang egoisku
Buah rahimku masih membutuhkanku
Sebuah tugas antarkan mereka pada suatu cita-cita
Jadikan sesuatu yang bermakna
Biarlah perahu kertasku berisikan kata cinta terlarung ke samudra
Menemuimu dalam setiap untaian doa
Melangitkannya pada setiap sujudku
Ada saatnya di dunia sana kita kan bersatu
Â