Wanita yang dahulu pernah aku singgahi rahimnya itu semakin renta
Dalam segala kondisi harus tetap semangat dan serba bisa
Senyumnya masih manis menghujam jiwa
Darinya aku akan selalu merindui surga
Dan entah sudah berapa purnama aku tak jumpa
Tak terhitung lagi dosaku yang pernah menyakitinya
Selembut sutra memafkan semua
Sungguh tak akan terbayar hutang -- hutang budinya
Izinkan aku pergi jauh memperjuangkan yang belum kudapatkan
Merenda asa menjemput harapan
Untaian kata -- kata bermakna aku langitkan padaNya
Wanita paruh bayaku pujaanku bahagia
Kereta cinta membawaku melanglang buana kehidupan
Hanya bersama pelukan doamu aku mampu bertahan
Badai yang hampir membongkar paksa
Kerikil tajam yang menyakitkan terlampaui
Gunung Putri, 16 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H