Ikan gurami merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Zaman dahulu ikan gurami dipelihara sebagai ikan klangenan (kesenangan semata) sehingga tidak sedikit orang yang menyebutnya sebagai ikan konsumsi yang mewah.
Seiring perkembangannya, saat ini ikan gurami semakin disukai masyarakat. Hal ini disebabkan oleh budi daya ikan gurami tidak terlalu segmen pasarnya mulai dari pemeliharaan larva, pendedern, hingga pembesaran yang dapat mempersingkat periode usaha. Sebagai contoh, benih gurami umur tujuh hari dapat dijual kepada pendederan dengan sistem jual sarang sehingga frekuensi pembenihan dapat ditingkatkan. Meskipun masa pemeliharaan ikan gurami relatif lama, tetapi harga jual ikan gurami yang tinggi tetap akan memberikan keuntungan.
Prospek bisnis ikan gurami cukup menjanjikan mengingat permintaan pasar yang cukup besar. Di beberapa rumah makan ikan gurami dijual sebagai menu andalan dengan aneka olahan yang menggoyang lidah, seperti gurami goring, bakar, dana asam manis yang dilengkapi nanas maupun serutan manga muda. Bahkan, beberapa rumah makan seolah-olah berlomba-lomba untuk bereksperimen dengan menu berbahan gurami.
Ikan gurami sendiri berasal dari perairan daerah Jawa Barat. Umumnya budi daya ikan gurami masih dilaksanakan oleh masyarakat dengan teknologi semiintensif. Masa pemeliharaannya relative lama karena dilakukan dalam beberapa tahab pemeliharaan, yaitu tahab pembenihan, tahab pendederan, dan tahab pembesaran. Setiap tahapan pemeliharaan menghasilkan produk yang dapat langsung dipasarkan.
Beberapa jenis ikan gurami yang dibudidayakan sebagai ikan konsumsi, antara lain sebagai berikut :
1. Ikan gurami angsa, memiliki panjang tubuh sampai 65 cm dan berat tubuh mencapai 6-12 kg/ekor. Warna tubuhnya abu-abu dengan sisik relatif lebar. Di daerah sunda gurami ini dikenal sebagai gurami soang atau gurami gulunggung.
2. Gurami jepang atau gurami jepun, panjang tubuh lebih pendek daripada gurami angsa. Warna tubuhnya abu-abu kemerahan, terutama pada ujung siripnya. Berat gurami ini mencapai 3,5 kg dan panjang maksimal 45 cm.
3. Gurami bluesafir, memiliki ciri fisik hampir sama dengan gurami yang lain, tetapi warnanya merah muda cerah. Beratnya mencapai 2 kg dengan produktivitas telur mencapai 5000-7000 butir.
4. Gurami paris, warnanya merah muda cerah, tetapi kepalannya berwarna putih dan terdapat bintik-bintik hitam di seluruh tubuh. Beratnya mencapai 1,5 kg dengan produktivitas telur 5000-6000 butir.
5. Gurami perselen, memiliki warna merah muda cerah dengan ukuran kepala relatif kecil. Setiap kali pemijahan gurami ini dapat menghasilkan telur hingga 10.000 butir. Gurami ini paling sering dicari sebagai benih unggul
6. Gurami bastar, tubuhnya agak kehitaman, tetapi kepalanya putih. Bentuk sisiknya agak lebar. Laju pertumbuhannya termasuk cepat. Setiap kali pemijihan menghasilkan telur 2000-3000 butir.
Ikan gurami termasuk dalam ikan pemakan segala atau omnivore. Di habitat asalnya ikan ini memakan fitoplankton, zooplankton,serangga, dan dedaunan lunak. Pada saat dewasa gurami lebih suka makan tanaman air, seperti lemna,hydrilla sp, ceratophyllum sp, apu-apu, kangkung, dan genjer. Untuk pembudidayaan gurami di kolam, pakan alaminya daun talas (daun sente), daun papaya, daun ubi kayu (singkong), dan kangkung. Saat dibudidayakan, ikan gurami dapat dioptimalkan pertumbuhannya dengan diberi pakan buatan.
Morfologi ikan gurami
Ikan gurami mempunyai bentuk badan agak panjang, tinggi, dan pipih ke samping. Panjang tubuhnya maksimal 65 cm. pada ikan yang sudah dewasa, lebar badanya hampir dua kali panjang kepala atau kali panjang tubuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H