Mohon tunggu...
Sri Idawati Basri
Sri Idawati Basri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Tiba-tiba ia merasa ia hanyalah seorang homo fictus dan kehidupan yang ia jalani adalah ceritanya.. ~norman erikson pasaribu~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Amalan serta Keutamaan Malam Nuzulul Quran

30 April 2021   06:00 Diperbarui: 30 April 2021   08:15 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
abufarras.blogspot.com

Ramadan merupakan bulan di mana Allah SWT menurunkan Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW untuk pertama kali. Hari turunnya Al Quran ini diperingati setiap 17 Ramadhan dan disebut dengan Nuzulul Quran.
Doa malam Nuzulul Quran yang jatuh pada 17 Ramadhan 1442 H / 29 April 2021 dan amalan-amalan serta sejarah turunnya Al Quran ada di sini. Peringatan Nuzulul Quran 17 Ramadhan, amalan - amalan yang Bisa Dikerjakan dan keutamaan malam Nuzulul Quran .Malam Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya Al Quran di bumi untuk pertama kali. Peringatan Nuzulul Quran di setiap malam 17 Ramadhan.
Apa itu malam Nuzulul Quran?
Pada saat Rasulullah SAW menginjak usia 40 tahun, beliau gelisah melihat masyarakat Makkah.
 "Bukan hanya gelisah terhadap sikap masyarakat, namun juga mengkhawatirkan keluarganya sendiri."
"Bagaimana tidak, pada saat itu masyarakat Makkah membuat patung untuk disembah sebagai Tuhan," Maka Nabi pun bergegas menuju ke Gua Hira untuk melakukan perenungan, berfikir, memohon petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT. Hingga, pada malam 17 Ramadhan turunlah Jibril dalam bentuk pemuda yang gagah, menghampiri Nabi Mihammad SAW. "Jibril langsung memeluk Rasulullah SAW seraya berkata 'Ya Muhammad, Iqra, bacalah'," lanjutnya. Kemudian, Nabi menjawab 'saya tidak bisa membaca'. Nabi dipeluk kembali oleh Jibril sambil mengulangi kalimat "baca". Nabi pun menjawab lagi jika ia tak bisa membaca, dipeluknya lagi Nabi oleh Jibril dengan erat. Hingga akhirnya Nabi melafadzkan Iqra bismi robbikalladzi kholaq. (QS Al Alaq 1- 5). Perlu diketahui, bahwasanya Nabi adalah seorang yang ummi. Ummi memiliki arti buta huruf, yakni tak bisa membaca. Meskipun, tidak bisa membaca dan menulis, bukan berarti identik dengan bodoh. Beliau tak bisa membaca dan menulis, tetapi ia adalah seseorang yang sangat brilian. "Di balik predikat Nabi sebagai seorang yang ummi (tidak bisa baca tulis) ada hikmahnya yang bisa dipetik." "Hikmah tersebut, seperti menghindari fitnah bahwa Al Quran sebagai kitab suci umat islam adalah murni ciptaan Allah, bukan tulisan Muhammad,"
Sebab ada segolongan manusia yang memfitnah bahwa Al Quran ini karya Muhammad. Namun, akhirnya mereka sendiri yang membantahnya kembali. Tidak mungkin Muhammad menulis Al Quran karena Muhammad terbukti tidak bisa baca tulis. Setelah menerima kitab suci, Rasulullah SAW kembali ke rumah dan menceritakan kejadian di Gua Hira kepada Khadijah, istrinya. Khadijah merupakan manusia pertama yang beriman pada kerasulan Muhammad.
Ia meyakini sepenuh hati, Muhammad sebagai Nabi akhir zaman.
Abu Bakar Ash Shiddiq begitu mendengar cerita serupa dari Rasulullah SAW, lansung mengucapkan sami'na wa atho'na, saya dengar, saya percaya, saya taati, dan saya ikuti. Itulah mengapa Abu Bakar diberi gelar Ash Shiddiq. Selain karena termasuk orang yang pertama kali membenarkan kejadian isro' mi'roj, ia juga merupakan golongan pemuda yang langsung percaya kepada Al Quran dan Kerasulan Nabi Muhammad SAW.
"Ya, Ramadhan adalah bulannya Al Quran, bulan diturunkannya Al Quran.""Setelah mengetahui hal ini, bagaimana tanggapan kita?" "Sudah seharusnyalah kita semakin memantapkan diri dengan Al Quran."
"Semakin yakin dengan Al Quran, dan semakin giat tuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari -- hari,"
Lalu, apa yang seharusnya dikerjakan atau diamalkan saat malam Nuzulul Quran?

1. Membaca Al Quran

Sebenarnya setiap hari selama Ramadhan merupakan istimewa Al-Quran diturunkan. Hanya saja alangkah mulianya umat muslim memaknainya dengan mengamalkan membaca firman Allah SWT tersebut. Al Quran diturunkan pada bulan yang mulia dan diberkahi. Oleh karena itu, mutlak Al Quran dibaca dan dikaji sebagai pedoman.Di malam diturunkannya Al Quran inilah alangkah mulianya amalan mengkaji Al Quran.

2. Tadaburi Al Quran

Selain membaca Al-Quran, amalan lain yang dianjurkan saat malam Nuzulul Quran adalah mentadaburinya (Al-Quran). Tentu membaca Al-Quran juga perlu mengetahui arti, makna serta hikmah di baliknya. Sebagaimana Al-Quran merupakan pedoman umat manusia yang mesti dipahami untuk menjadi cara hidup.

3. Mendirikan shalat malam

Amalan bagi umat muslim yang dianjurkan ketika malam Nuzulul Quran yakni mendirikan shalat malam. Selain itu, ada banyak keutamaan mendirikan shalat malam pada bulan Ramadhan.

4. Itikaf


Melaksanakan Itikaf juga menjadi amalan yang dianjurkan ketika malam Nuzulul Quran. Pada dasarnya Itikaf mendekatkan diri kepada Allah SWT serta membentuk perenungan diri. Itikaf berarti juga berzikir kepada Allah SWT. Pada waktu inilah pula Allah SWT membuka pintu mustajab bagi mukminin yang senantiasa berdoa.

Lima keutamaan malam Lailatul Qadar.

1. Lebih baik daripada 1000 bulan

Malam Lailatul Qadar lebih baik dari malam 1000 bulan, sebagaimana dalam firman Allah Ta'ala :

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan". (QS. Al-Qadr : 3).
Dalam tafsur Al Thabari sebutkan pendapat Mujahid terkait penjelasan 'lebih baik dari seribu bulan' adalah amal, puasa, dan shalat malam yang dilakukan malam ini lebih baik dari amalan yang dilakukan selama 1000 bulan.

2. Diampuni dosanya


Seorang Muslim yang menghidupkan malam Lailatul Qadar maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah SAW :

"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni". (HR. Bukhari).

3. Malam penuh berkah

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh berkah sebagaimana dalam surat Al Dukhan ayat 3 :

" Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi". (QS. Al-Dukhan : 3)
Pala ulama menafsirkan yang dimaksud dengan'malam yang diberkahi' pada ayat tersebut adalah malam Lailatul Qadar yaitu malam dimana diturunkannya Alquran.

4. Turunnya para malaikat dan Malaikat Jibril A.S


Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat turun ke bumi, juga Malaikat Jibril A.S. Para malaikat akan turun ketika ada umat Muslim yang membacakan Alquran. Para malaikat akan mengitari orang-orang yang berdzikir dan membaca Alquran. Selain itu para malaikat akan meletakan sayap-sayap mereka dan akan mengagungkan bagi mereka yang berdzikir dan membaca Alquran pada malam itu.
Penjelasan tersebut sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Qadr ayat 4 :

"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan". (QS. Al-Qadr : 4)
Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa banyaknya malaikat yang turun pada malam tersebut, menandakan banyaknya berkah yang turun. Turunnya malaikat pada malam Lailatul Qadar bersamaan dengan turunnya berkah.

5. Malam dicatatnya takdir tahunan


Allah SWT berfirman dalam surat Al Dukhan ayat 4 :

"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah". (QS. Al-Dukhan : 4)
Yang dimaksud 'urusan' pada ayat tersebut adalah segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk, seperti hidup, mati, rezeki, untung baik, untung buruk, dan sebagainya.
Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa pada malam Lailatul Qadar akan dituliskan Lauhul Mahfuz.
Lauhul Mahfuz merupakan penulisan takdir dalam setahun, mulai dari mencatat ajal, rezeki, serta segala sesuatu hingga akhir dalam satu tahun bagi umat manusia.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh kemuliaan diantara bulan lain. Hal tersebut dikarenakan pada bulan Ramadhan Alquran diturunkan. Begitupun dengan malam Lailatul Qadar yang terdapat malam Nuzulul Quran didalamnya, menjadi malam paling mulia diantara malam-malam lainnya. Pada malam tersebut Alquran diturunkan sebagaimana tertulis dalam surat Al Qadr ayat 1.
Momen berharga pada malam tersebut harus dapat dimanfaatkan oleh umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan dan memperoleh keberkahan. Umat Muslim juga dapat mempelajari sejarah malam tersebut agar dapat meneladani pribadi Rasulullah SAW yang memiliki akhlak manifestasi dari Alquran. Membaca, mempelajari, dan mengamalkan Alquran pada malam Lailatul Qadar menjadi tauladani sikap Rasulullah SAW.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun