Mohon tunggu...
Sri Luluk Mutholiah
Sri Luluk Mutholiah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas Pamulang, Sastra Indonesia

Menulis, membaca, menyimak dan bercakap, sarana mengembangkan bahasa. Kembangkan bahasamu untuk berikan manfaat sekitarmu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra

26 Oktober 2022   23:22 Diperbarui: 26 Oktober 2022   23:24 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media Sosial sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Kalian pasti memiliki media sosial, apakah kalian tahu tentang media sosial? Media sosial merupakan sarana untuk memperoleh informasi, pengetahuan, bersosialisasi, berinteraksi, serta sebagai wadah untuk perwujudan aktualisasi diri. 

Selain itu media sosial juga bisa menjadi sarana untuk berkarya seseorang untuk mengembangkan keterampilan berbahasa. Keterampilan bahasa dapat disalurkan melalui media sosial yang beragam bentuknya seperti penulisan artikel, blog, karya ilmiah, berita, cerpen, novel, buku maupun karya sastra lainnya. 

Sehingga media sosial digunakan sebagai media pembelajaran bahasa dan sastra.

Media sosial telah digunakan oleh berbagai kalangan, dimulai dari anak-anak, remaja, dewasa maupun yang lanjut usia. Hal tersebut menggambarkan bahwasanya perkembangan media sosial sangat cepat dan menjangkau semua kalangan. 

Media sosial sebagai media pembelajaran bahasa dan sastra meningkat ketika pandemi Covid-19 muncul, sehingga media sosial aktif digunakan dalam pembelajaran daring. Supaya efektif dan pemanfaatan media sosial maksimal dalam pembelajaran bahasa dan sastra maka materi pembelajaran harus disiapkan  dan disajikan dengan baik dan menarik.

Pada era sekarang, masyarakat umumnya menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman di dunia maya maupun masyarakat sosial yang jaraknya dekat hingga jauh. 

Hal tersebut digunakan untuk berinteraksi dengan orang-orang yang dikenal maupun tidak dikenal untuk kepentingan pribadi. Media sosial dapat digunakan sebagai pembelajaran bahasa dan sastra akan lebih bernilai manfaat yang tinggi bagi pegguna dan masyarakat umum lainnya. 

Pembelajaran bahasa melalui media sosial dalam kegiatan sehari-hari oleh  pelajar dan mahasiswa akan mudah berkembang keilmuan tentang perkembangan bahasa dan penerepannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam penggunaan media sosial baik bagi pelajar berkembang pesat sejak adanya Covid-19, hal ini dilakukan untuk mendukung kegiatan belajar di tengah-tengah peraturan pemerintah yang membatasi mobilitas publik. 

Bagi pendidik banyak yang menggunakan aplikasi terbaru yang relevan untuk membuka kelas secara daring, seperti Zoom Meeting, e-Learning, Google Classroom, dan lainnya. Dengan bantuan  aplikasi tersebut dapat mendukung pembelajaran bahasa dan sastra dari rumah. 

Pembelajaran bahasa tentu secara alami seorang pendidik membimbing siswa berupa bahasa sebagai tuturannya. Adapun pembelajaran sastra juga dapat ditemukan pada pelajar untuk mengerjakan tugas yang berhubungan dengan karya sastra, seperti menulis cerpen, bercerita tentang novel, atau analisis pada karya sastra.

 Saat masa pandemi media sosial yang berperan untuk mendukung kegiatan pembelajaran selain e-learning adalah WhatsApp, Youtube, twitter, Instagram, TikTok dan Facebook. 

Hal tersebut selaras dengan pendapat yang dinyatakan oleh (Pak Pahan dan Fitriani, 2020) bahwa media sosial tersebut sebagai alternatif yang dapat digunakan pendidik selain model pembelajaran e-learning yang selama ini telah banyak dipakai sebagai bentuk pembelajaran jarak jauh. Media-media tersebut dapat mendukung kegiatan pembelajaran bahasa dan sastra secara audiovisual.

Penggunaan media sosial sebagai pembelajaran bahasa dan sastra memiliki manfaat yang beragam bagi berbagai kalangan. Bagi pelajar sendiri penggunaan media sebagai pembelajaran bahasa dan sastra dapat meningkatkan kualitas belajar. Selain digunakan sebagai media pembelajaran bahasa dan sastra, media sosial juga dapat digunakan sebagai media publikasi suatu karya sastra.

Mengapa karya sastra harus dipublikasikan?

Alasannya bahwa karya sastra itu sangat penting diketahui masyarakat secara luas, dan dapat menambah literasi pembelajaran dalam media sosial. Mengingat perkembangan karya sastra pada era sekarang mengikuti perkembangan zaman, di mana teknologi yang semakin luas jangkauannya. 

Karya sastra sebenarnya sudah dipublikasikan dalam media online sejak tahun 2000an, namun karya sastra yang dipublikasikan dalam media sosial belum ada. Media sosial You Tube telah dibuat sekitar tahun 2005 oleh tiga orang mantan karyawan PayPal di California. 

Mereka adalah Jawed Karim, Steve Chen dan Chad Hurley, dalam unggahan video pertamanya berupa konten kreatif singkat untuk uji coba pemakaian media sosial yang dibuat yaitu konten saat dia mengunjungi sebuah kebun binatang. Setelah percobaan pertama dilakukan, pada bulan selanjutnya banyak perbaikan yang dilakukan pada media sosial You Tube, yang sampai saat ini sangat pesat penggunannya.

Nah..oleh karena itu kita sebagai pengguna media sosial, harus bijak dalam menggunakannya salah satunya dengan memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajaran bahasa dan sastra. Kalian pasti penggunaannya media sosial yang bijak, betul kan?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun