Mohon tunggu...
Sri Luluk Mutholiah
Sri Luluk Mutholiah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas Pamulang, Sastra Indonesia

Menulis, membaca, menyimak dan bercakap, sarana mengembangkan bahasa. Kembangkan bahasamu untuk berikan manfaat sekitarmu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Sastra, Politik, dan Ideologi

3 Juni 2022   22:47 Diperbarui: 3 Juni 2022   22:49 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Dok.pri (editing)

2. Hubungan Sastra dengan Ideologi

       Antara sastra dengan ideologi memiliki keterkaitan, jika ideologi diartikan sebagai kumpulan gagasan atau ide-ide. Karya sastra akan lahir melalui sebuah  ideologi dari penciptanya, dengan ideologi menggunakan bahasa yang kreatif dan imajinatif sehingga terbentuk sebuah karya sastra.

3. Hubungan Sastra, Politik dan Ideologi

        Setelah  membahas sastra, politik dan  ideologi maka ketiga hal tersebut memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain. Menurut teori Sapardi Djoko Pramono hubungan sastra, politik dan ideologi tergolong menjadi empat aspek keterkaitan yaitu pertama  pemikiran teori Plato yang membahas hubungan sastra dan masyarakat, dimana kehidupan  nyata jauh lebih tinggi kedudukannya dibanding dunia sastra yang berdasarkan ideologi.Kedua, pemikiran Plato nbahwa idealnya masyarakat yaitu lebih banyak menggunakan akal sehat dibandingkan perasaannya, sehingga muncul anggapan bahwa lebih baik menjadi hal yang ditiru dari pada menciptakan barang tiruan. Ketiga menyebutkan jika sastrawan yang suka mengkritik akan mengunggulkan karya sastranya dibanding sastrawan yang  bersikap sebaliknya. Keempat yaitu karya sastra yang klasik akan  menemukan  ungkapan dalam mencari makna.

        Kesimpulannya bahwa sastra itu lahir dari ideologi penciptanya dimana ideologi itu bisa berisi tentang masalah sosial, politik, budaya, ekonomi dan sebagainya. Sehingga dalam  menciptakan sebuah karya sastra bisa menjadi sarana kritik politik yang disampaikan penciptanya berasal dari ideologi penggambaran situasi politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun