Mohon tunggu...
Sri Indarti
Sri Indarti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi menulis dan membaca. Setiap hari berusaha untuk menulis meskipun hanya satu kalimat, untuk merangsang imajinasi dan melatih kemampuan bahasa tulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Butiran Air

1 Juli 2023   16:48 Diperbarui: 1 Juli 2023   16:54 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Titik air menimpa dedaunan

Pelan tak menyakitkan

Berlabuh menyatu

Ke tanah

Daun-daun pasrah menerima

Tempat singgah sementara

Sejenak melewatinya

Menyapa

Butiran air sungguh dinanti

Tuk basahi bumi

Sejukkan hati

Alami

Terkadang butir air menghilang

Dibawa angin terbang

Jatuh terhalang

Di sebrang

Berulangnya siklus titik air

Membuat orang berpikir

Tiada akhir

Mengalir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun