Mohon tunggu...
Sri Nurhidayati
Sri Nurhidayati Mohon Tunggu... Guru - guru

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran PPKn dalam Masa Pandemi di SMA N 1 Ngluwar

22 Februari 2024   07:55 Diperbarui: 22 Februari 2024   07:59 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Merebaknya wabah pandemi Covid-19 di kehidupan kita sehari telah memaksa kita untuk senantiasa berhati-hati dan selalu waspada akan ancaman virus yang selalu mengintai kita kapan saja, tak terkecuali di dunia pendidikan kita yang mengharuskan pemerintah untuk menutup sekolah-sekolah dan mendorong diadakannya pembelajaran jarak jauh dari rumah. Berbagai cara dan metode belajar dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan belajar harus tetap berlangsung meskipun tidak diadakan nya pembelajaran tatap muka langsung seperti saat sebelum pandemi.

Perubahan yang begitu mendadak metode tatap muka dari semula yang di lakukan di ruang kelas menjadi pembelajaran jarak jauh dari rumah juga menunjukkan adanya berbagai tanggapan pro dan kontra, selain tentunya dampak positif untuk mengurangi persebaran wabah covid 19 ini namun ada beberapa keluhan seperti akses internet yang tidak merata, kesenjangan kualitas pendidikan, serta kurangnya komunikasi yang mendalam kepada peserta didik maupun sebaliknya, pemaparan materi yang kurang interaktif menjadi beberapa contoh kendala dan juga masalah teknologi menjadi hal yang begitu rentan dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh.

Salah satu dampak yang terasa begitu besar adalah pembelajaran mata pelajaran PPKn, pembelajaran yang hampir 60 persen nya adalah interaksi secara langsung dan harus mengikuti perkembangan arus berita terkini, mengharuskan untuk dilaksanakan secara jarak jauh. Namun kita harus tetap bergerak maju untuk menjaga semangat kita dalam pembelajaran, maka kami segera mencari alternatif pembelajaran jarak jauh yang tidak hanya inovatif namun juga menarik. Metode pembelajaran PPKn yang kami lakukan ada berbagai ragam. Jika sedang menggunakan untuk memaparkan materi secara live kami memanfaatkan nya dengan aplikasi Google Meet atau Zoom, yang pada waktu itu masih awam dan jarang orang menggunakannya.

Selain itu, aktivitas pembelajaran PPKn yang sering digunakan adalah melalui metode Learning Management System (LMS) yaitu menggunakan aplikasi schoology, yang berupa tugas, kuis, penilaian tertulis dan lain sebagainya, tak hanya itu pemanfaatan media sosial termasuk Instagram, YouTube, maupun WhatsApp untuk fasilitas aktivitas belajar-mengajar juga terbukti efektif dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

Selama kegiatan pembelajaran jarak jauh materi PPKn yang saya sampaikan adalah tentang keberagaman identitas di Indonesia. Dari mengenal ragam suku bangsa, agama, ras, budaya yang ada di Indonesia. Ada pula materi tentang membangun harmoni dalam keberagaman, yang mana peserta didik diharapkan dapat mengenali dan membangun kesadaran bahwa ada keragaman identitas yang kita miliki sebagai sebuah bangsa.

Selain materi secara tertulis maupun video semua materi tersebut saya sampaikan dengan memanfaatkan berbagai ragam aplikasi maupun software. Juga pemanfaatan berbagai media sosial seperti Youtube, Whatsapp, Schoology, Google Classroom dan Google form.

Setelah sekian lama kami melaksanakan pembelajaran jarak jauh melalui berbagai metode, aplikasi pembelajaran jarak jauh dan lain sebagainya akhirnya pada tanggal 6 september sampai dengan 17 september 2021 SMAN 1 Ngluwar melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka dengan segala persiapan yang cukup matang dari pembentukan tim gugus covid SMAN 1 Ngluwar sampai persiapan sarana dan prasarana yang begitu singkat. Kegiatan ini dilaksanakan tentunya dengan mengacu pada surat surat perintah dan dasar hukum yang sesuai dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang sangat ketat. Pelaksanaan simulasi PTM ini memberikan kesempatan kepada sebagian siswa kelas XI kebetulan saya mengajar kelas XI MIPA dan IPS, Kesempatan ini saya sambut dengan penuh suka cita. Sebuah kerinduan untuk bertemu secara langsung kepada peserta didik begitu tinggi.

Di kesempatan awal minggu pertama saya mengajar tentunya tidak langsung kepada materi pembelajaran melainkan mencoba membawa kepada suasana belajar yang menyenangkan dikarenakan untuk merangsang kembali peserta didik kepada kegiatan pembelajaran tatap muka. mengenalkan hal paling dasar melalui bercerita yaitu untuk memulihkan psikis peserta didik. Bercerita adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi peserta didik.

Langkah awal yang saya ajarkan adalah melatih peserta didik untuk bejar bercerita tentang keberagaman identitas yang diketahui dan bagaimana untuk mensikapi dari keberagaman identitas tersebut yang dilakukan peserta didik selama pandemi. Kedua cara ini sangat penting dalam melatih interaksi peserta didik dalam mengenali berbagai ragam identitas yang ada. Cara tersebut saya ajarkan sembari peserta didik bermain peran baru setelahnya peserta didik menganalisis melalui kedua teknik tersebut. Kegiatan seperti ini terbukti ampuh untuk menarik simpati dan semangat peserta didik dalam sebuah pembelajaran mata pelajaran PPKn.

Di pertemuan minggu kedua masih tetap dengan bermain peran, saya mengajarkan menggali keberagaman identitas dengan mengenali keberagaman bahasa dan suku bangsa melalui kesenian yang berupa lagu daerah, peserta didik memperkenalkan diri dengan bahasa daerahnya kebetulan dikelas XI MIPA1, selain berasal dari Jawa ada peserta didik  berasal dari Kalimantan, Palembang, Jawa Barat kemudian menyanyikan lagu daerahnya masing-masing. Dengan peserta didik membedakan dan menganalisis dengan cara bermain peran atau mempraktekkan secara langsung sangat terbukti berhasil bagi peserta didik memahami materi yang di sampaikan. Itulah penggambaran kegiatan pembelajaran PPKn dalam masa pandemi di SMAN 1 Ngluwar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun