Tuhan, aku mengeja
petanda jalan dan aroma kota
di seberang arah Selatan
Hitungan angka dan pusaran aksara
membaca doa "Selamat sampai tujuan, Nak"
Doa ibu yang tabah
Doa bapak yang pasrah
mengaung di sepanjang jalan
.
Tiba di pemberhentian ketiga
Pada kursi tua, gerbong kelima
.
Tuhan, aku mulai berhitung dan membaca
arah mata angin mana yang membuka pintu
Dari dadaku yang panas-dingin
menyebar ejaan yang disempurnakan bahasa
"Pintu kiri arah kedatangan"
Akan kucium peluk jendela kereta
yang bergambar rupamu
Kau membuka pelukan--dari segala keraguan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!