Musim giling pada 2023 adalah tahun yang penuh tantangan bagi petani tebu. Tahun 2023 petani menghadapi fenomena tebu  berbunga lebih cepat dari normalnya. Pada Februari 2023 tebu sudah mulai berbunga padahal batang tebu belum mencapai lebih dari 25 ruas.  Jika tebu berbunga artinya  tebu sudah berhenti pertumbuhannya untuk menambah ruas.
Fenomena tebu berbunga terlalu cepat dikaitkan dengan curah hujan yang tinggi pada 2023 dan adanya kemarau basah di Tahun 2022.
Munculnya bunga pada tanaman tebu  merupakan hal yang meresahkan bagi petani tebu. Tebu berbunga berarti kandungan gula yang dikristalkan menurun. Hal ini karena konsentrasi fotosintesis diarahkan untuk mengeluarkan bunga. Selain mendukung pembungaan, curah hujan yang tinggi dapat menurunkan produksi gula oleh tebu. Dengan demikian produktifitas menurun dan pendapatan petani pun terancam turun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H