Mohon tunggu...
Sri Winarni
Sri Winarni Mohon Tunggu... -

Manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Derita Wanita di Tengah Kudeta

8 Juli 2013   16:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:50 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sebuah puisi yang ditulis oleh seorang wanita Mesir bernama A'isyah (Aaesha) dalam sebuah akun Facebooknya. Sebuah puisi atau ungkapan keprihatinan dan keteguhan. Sebagai salah satu rakyat yang hidup di negerinya, mereka tidak hanya mendapat cerita tapi juga mengalami tahun-tahun penuh penderitaan dibawah rezim militer. Dan baru setahun terakhir mereka menikmati kebebasan demokrasi. Sekarang kebebasan itu dirampas karena perselingkuhan antara Amerika-Militer Mesir-Orang yang ambisius.

Perhatikanlah bait2 senandung yang demikian menggugah hati perasaan kita:

“Kalian menggrebek kantor-kantor kami dan membakarnya. Lalu kalian katakan bahwa kamilah orang-orang yang suka provokasi dan anarkis.

Kalian memasuki rumah-rumah kami tanpa ijin, lalu kalian katakan bahwa kalian adalah pelindung-pelindung kami.

Kalian membunuhi para demonstran damai, lalu kalian katakan bahwa kami adalah para pembunuh.

Kalian merampas ayah-ayah kami, lau kalian katakan kalian adalah para pelindung kami.

Kalian memobilisasi tentara, polisi, dan para preman, dengan memakai pakaian sipil, lalu kalian katakan bahwa kalian adalah mayoritas.

Kalian bermanuver dengan pesawat-pesawat perang di atas kami, seakan kami adalah musuh negara yang kalian perangi.

Kalian merampas kehendak dan pilihan kami, lalu kalian bersikap seperti orang yang mencintai kami. Padahal hati-hati kalian penuh dengan kebencian dan pengkhianatan. Karena kalian adalah tukang jagal dan penipu…

Tapi demikian, kami tidak mungkin akan menyerang dan tertipu lagi.. walaupun kalian membunuhi kami semua.. kami tetap akan teguh di jalan ini.. terus.. hingga kami akan bertemu dengan Rabb kami melaporkan kalian di sana.. Dengan ijin Allah, kami akan mengalahkan kalian.. sebentar lagi.”

Betapa menderitanya…..

Betapa tegarnya…………

Yang dilawan adalah rezim represif militer dengan dukungan dana Amerika. Mereka menembaki orang shalat shubuh, orang sedang beribadah. Ratusan orang luka berat. Puluhan orang nyawanya terbang ke sorga.

Mereka, militer dan polisi mesir bilang itu bentrokan. Ya, bentrokan antara kepala korban dengan peluru yang dimuntahkan dari senjata2 itu.

Apakah tipuan tentara dan polisi berpakaian sipil bisa menipu rakyat mesir ? bisa menipu dunia ? bisa menipu kita ?

Memang awalnya bisa jadi ada yang mau menerima bayaran itu.

Dan awalnya ada saja manusia yang tidak tahu apa sebenarnya dibalik peristiwa itu.

Tapi sekarang, ketika para tentara dan polisi kembali berseragam. Para manusia yang tertipu kembali sadar. Ketika para preman bayaran mulai tergetar nuraninya atau bisa jadi ketakutan. Maka demonstran di Tahrir bisa dihitung, tidak sampai 100 ribu, tidak sampai 50 ribu.

Walaupun TV masih menggunakan gambar-gambar lama, tapi apakah rakyat mesir tertipu ?

Wahai kalian, militer dan polisi perampas hak kedaulatan rakyat. Peluru dan tank serta pesawat kalian tidak akan mampu menghancurkan kekuatan rakyat. Kalau seluruh rakyat sudah kalian bantai, siapa yang kalian jadikan rakyat ?

Apa yang kalian lakukan hanya menambah semangat untuk terus memperjuangkan yang kami yakini.

Sekali-kali keyakinan kami tidak akan luntur karena peluru yang menembus dada.

Lakukan yang kalian sukai, kami akan tetap bertahan kepada tuntutan kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun