Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kedewasan Berpolitik : Menjaga Toleransi dan Mengakui Kepemimpinan

30 November 2024   08:08 Diperbarui: 30 November 2024   08:08 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilkada serentak baru saja usai, meninggalkan jejak euforia kemenangan dan kekecewaan kekalahan. Namun, kontestasi politik tak melulu soal menang dan kalah. Di balik hiruk-pikuk kampanye dan perolehan suara, terdapat nilai-nilai penting yang perlu kita junjung bersama, yaitu kedewasaan berpolitik.

Kedewasaan berpolitik bukan hanya tentang menerima hasil pemilu dengan lapang dada, tetapi juga tentang menghargai proses demokrasi dan menghormati pemimpin terpilih. Memang, dugaan kecurangan dan temuan pasca pilkada kerap muncul, dan harus diusut secara adil dan transparan. Namun, proses hukum tersebut tidak boleh mengaburkan pentingnya menjaga toleransi dan persatuan.

Provokasi dan kegaduhan yang muncul pasca pilkada adalah bukti bahwa kedewasaan berpolitik kita masih perlu ditingkatkan. Kita perlu belajar untuk menerima perbedaan pendapat, menahan diri dari ujaran kebencian, dan mengedepankan musyawarah mufakat. Ingatlah, pemimpin yang terpilih adalah cerminan dari pilihan rakyat, dan tugas kita adalah mendukungnya dalam membangun daerah.

Kedewasaan berpolitik juga berarti menjunjung tinggi nilai-nilai sopan santun dan saling menghargai. Kita perlu menghormati para calon pemimpin, baik yang menang maupun yang kalah. Kita perlu menghargai hak-hak politik semua pihak, dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat memecah belah masyarakat.

Mari kita jadikan pilkada sebagai momentum untuk meningkatkan kedewasaan berpolitik kita. Mari kita jaga toleransi, sopan santun, dan saling menghargai. Mari kita dukung pemimpin terpilih dalam membangun daerah dan mewujudkan cita-cita bersama. Ingatlah, Indonesia adalah rumah kita bersama, dan kita semua bertanggung jawab untuk menjaga keutuhannya.

Kedewasaan berpolitik bukan hanya tentang menerima hasil pemilu, tetapi juga tentang menghargai proses demokrasi dan menghormati pemimpin terpilih. Bahwa ada dugaan kecurangan dan temuan pasca pilkada, harus diusut secara adil dan transparan, tetapi tidak boleh mengaburkan pentingnya menjaga toleransi dan persatuan.

Provokasi dan kegaduhan pasca pilkada adalah bukti bahwa kedewasaan berpolitik kita masih perlu ditingkatkan. Kita perlu belajar untuk menerima perbedaan pendapat, menahan diri dari ujaran kebencian, dan mengedepankan musyawarah mufakat. Kita perlu menghormati para calon pemimpin, baik yang menang maupun yang kalah, dan menghargai hak-hak politik semua pihak.

Indonesia adalah rumah kita bersama, dan kita semua bertanggung jawab untuk menjaga keutuhannya. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kedewasaan berpolitik, kita dapat membangun Indonesia yang lebih damai, adil, dan sejahtera. Meningkatkan kedewasaan berpolitik di Indonesia membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun media massa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun