Mohon tunggu...
sri nuraini
sri nuraini Mohon Tunggu... Hoteliers - swasta

seorang yang gemar snorkeling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mari Membangun Harmoni Jelang Bulan Suci

30 Maret 2022   22:52 Diperbarui: 30 Maret 2022   23:04 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Damai - jalandamai.org

Sebentar lagi seluruh umat muslim di seluruh dunia akan merayakan ibadah puasa Ramadan. Ibadah puasa yang sangat ditunggu, karena merupakan bulan yang sangat special. Bulan penuh ampunan, bulan penuh berkah dan bulan yang paling mulia diantara bulan yang ada. 

Tak heran jika bulan Ramadan banyak dinantikan oleh seluruh muslim di berbagai penjuru dunia. Di bulan ini tidak hanya diisi dengan aktifitas berpuasa, tapi juga beribadah. Artinya, tidak hanya diisi aktifitas yang mengendalikan hawa nafsu, tapi juga berlomba memperbanyak perbuatan baik.

Salah satu keistimewaan di bulan Ramadan adalah, ketika seseorang berpuasa di bulan ini, maka dosa-dosa yang pernah dilakukan di masa lalu akan dihapuskan. Seperti yang dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW, "Barang siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosa-dasanya yang telah lalu". (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketika seorang muslim berpuasa, maka yang dituntut adalah upaya untuk mengendalikan hawa nafsu. Mengendalikan amarah, kebencian dan segala perbuatan buruk, agar tidak dilakukan. 

Puasa mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang bisa mengontrol segala bibit kebencian dan keburukan yang masih ada dalam diri. Dan bentuk menahan kebencian ini, sejatinya juga sejalan dengan upaya untuk menjaga harmoni dalam keberagaman.

Seperti kita tahu, Indonesia adalah negara yang dipenuhi dengan berbagai macam keberagaman. Dari Sabang hingga Merauke, mempunyai latar belakang keberagaman yang saling berbeda. 

Tidak hanya suku, budaya dan bahasa yang berbeda, namun keyakinannya pun juga berbeda. Betul Indonesia tumbuh menjadi negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, namun di Indonesia juga ada masyarakat yang memilih menjadi non muslim. Dan itu merupakan keberagaman yang sudah ada sejak dulu.

Harmoni dalam keberagaman ini tentu harus terus dipupuk, dijaga dan dilestarikan. Begitu juga ketika menghadapi momen bulan suci ini. Toleransi antar umat beragama akan semakin kental. 

Meski tak dipungkiri, masih saja ada pihak-pihak atau oknum masyarakat atau kelompok ormas, yang seringkali mengatasnamakan Islam melakukan perbuatan intoleransi. Bahkan di bulan suci pun mereka juga pernah melakukan sweeping warung makan yang buka. Padahal warung tersebut ditujukan untuk masyarakat yang memang tidak berpuasa.

Menebar kebencian juga tak dipungkiri masih saja terjadi. Jika melihat dari tahun-tahun sebelumnya, ketika bulan suci pun masih saja ada pihak yang menjelekkan orang lain melalui sosial media. Hal semacam ini semestinya tidak terjadi lagi. 

Jika kita memang ingin beribadah dan menghormati bulan suci Ramadan, semestinya kita saling merajut harmoni dalam keberagaman. Karena Indonesia pada dasarnya adalah negara yang dipenuhi dengan keberagaman.

Sebagai umat muslim, mari kita terus menjaga lisan dan perilaku di bulan suci Ramadan ini. Mari jaga semua anggota tubuh kita dari perbuatan yang tidak baik. 

Setop menebar kebencian, setop menebar provokasi di bulan suci. Mari perbanyak ibadah. Dengan menebar senyum dan menghargai keberagaman, itu juga merupakan bagian dari ibadah. Kok bisa? 

Bulan suci Ramadan adalah bulan yang special, yang penuh dengan keberkahan. Mari kita jadikan bulan suci ini sebagai bulan introspeksi, agar bisa tetap saling menjaga harmoni dalam keberagaman. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun