"bapak aja yang ingin menjaga status bapak tanpa memikirkan perasaan dyah"
"diam kamu. Keputusan kami sudah final. Kamu harus menerimanya"
Dyah menangis terisak isak berlari masuk kekamarnya dan membanting pintu dengan keras
"anak nggak tau diri, di bahagiakan malah melawan...." bapaknya ngomel dengan raut wajah yang marah
Ibu dyah memyentuh tangannya
"sudahlah pak, nanti ibu yg ngomong sama dyah kalo dia sudah tenang"
"pokoknya, perjodohan ini harus terjadi. Ndak boleh ndak. Titik!"
Bersambung.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!