Mohon tunggu...
Edhi Purwanto
Edhi Purwanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dyah - Bagian Tiga

10 Juli 2017   23:08 Diperbarui: 10 Juli 2017   23:49 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"bapak aja yang ingin menjaga status bapak tanpa memikirkan perasaan dyah"

"diam kamu. Keputusan kami sudah final. Kamu harus menerimanya"

Dyah menangis terisak isak berlari masuk kekamarnya dan membanting pintu dengan keras

"anak nggak tau diri, di bahagiakan malah melawan...." bapaknya ngomel dengan raut wajah yang marah

Ibu dyah memyentuh tangannya

"sudahlah pak, nanti ibu yg ngomong sama dyah kalo dia sudah tenang"

"pokoknya, perjodohan ini harus terjadi. Ndak boleh ndak. Titik!"

Bersambung.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun