Mohon tunggu...
Sukmawandi Rahmat
Sukmawandi Rahmat Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Hidup adalah Seni Menggambar Tanpa Penghapus [John W. Gardener]

Selanjutnya

Tutup

Money

Memutus Mata Rantai Mafia Pangan untuk Kesejahteraan Masyarakat

25 Mei 2018   14:50 Diperbarui: 27 Mei 2018   15:42 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki bulan suci Ramadhan selalu terjadi kenaikan bahan pangan di pasar-pasar tradisional. Tidak heran, media massa setiap tahun khususnya pada bulan Ramadhan selalu menyuguhkan tema yang sama, kenaikan harga bahan pangan. Dan beritanya selalu bisa ditebak sebelum terjadi, bisa dibilang seperti film-film sinetron, korban sinetron. Alur ceritanya pasti bisa ditebak.

Kenaikan harga mungkin tidak jadi masalah bagi masyarakat yang level ekonominya di atas rata-rata. Namun, bagaimana dengan masyarakat yang ekonominya di bawah standar. Bisa dibayangkan bukan, mereka harus menerima dampak dari kenaikan harga, makan dengan seadanya.

Akar permasalahan ini perlu dilakukan penanganan secepat mungkin, agar oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tidak menentukan harga semaunya. Kesengajaan beberapa oknum atau mafia bahan pangan sengaja menimbun bahan pangan menjelang bulan Ramadhan, selanjutnya penjualan dilakukan ketika memasuki bulan Ramadhan dengan harga tinggi. Penyebab lain adalah panjangnya alur distribusi bahan pangan sehingga menyebabkan kenaikan harga di pasar-pasar. 

Bulog | bulog.co.id
Bulog | bulog.co.id
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau disingkat Perum Bulog adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Banyak hal yang dilakukan Bulog untuk menjaga kesetabilan harga dan ketersediaan pangan di Indonesia. Perum Bulog menyatakan akan mendistribusikan beras ke masyarakat lewat operasi pasar maksimal 10 ribu ton per hari. Ini terjadi setelah BUMN ini menyerap beras dari petani lokal hingga 15 ribu ton per hari, meskipun sudah melewati masa panen raya padi.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Karyawan Gunarso mengungkapkan, saat ini Bulog menargetkan serapan beras petani di angka 15 ribu per hari. Menurutnya, jumlah itu sudah bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di seluruh pelosok Nusantara.

Tujuan Perum Bulog menyerap 15 ribu ton beras petani secara langsung adalah untuk memutus mata rantai mafia beras (pangan). Tidak secara keseluruhan namun bisa mengurangi. Bulan April lalu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso sebagai direktur utama Perum Bulog. Budi Waseso diharapkan bisa menjamin ketahanan pangan ataupun menyejahterakan petani. 

Budi Waseso | viva.co.id
Budi Waseso | viva.co.id
Wahyu Kuncoro selaku Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi mengatakan: "Bulog memerlukan sosok pemimpin yang dapat mengurus organisasi yang kompleks, terlebih ia juga merupakan eks aparat penegak hukum yang sudah terbiasa melakukan tindakan preventif." dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 27 April 2018 yang dimuat di tempo.co Sabtu, 28 April 2018.

Belum lama ini Perum Bulog mengeluarkan Produk komersial sebagai bentuk strategi untuk menjaga kesetabilan harga dan ketersediaan bahan pangan antara lain Beras Kita, Gula Manis Kita, Tepung Kita, Minyak Goreng Kita, Air Minum Kita, dan sebagainya. Bulog juga menyiapkan produk kemasan dengan izin Standar Nasional Indonesia (SNI), Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM), serta izin peredaran. Produk komersial yang disediakan Perum Bulog diharapkan mampu menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan untuk masyarakat di seluruh pelosok Indonesia, sehingga masyarakat menjadi sejahtera.

Produk KITA | bumn.go.id
Produk KITA | bumn.go.id
Harga produk komersial dijual oleh Bulog dengan harga yang murah. Sebagian orang mungkin akan berpikir, jika murah berarti kualitasnya juga rendah dan sebaliknya jika harga mahal berarti kualitasnya dijamin tinggi. Produk komersial Bulog, harganya memang murah tetapi kualitas tetap terjamin. Hal ini sesuai dengan semboyan produk BULOG yaitu mudah, murah, dan sehat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun