Kosovo merupakan negara kecil yang memiliki keinginan kuat untuk merdeka yang besar. Daerah yang dahulu bagian dari Yugoslavia ini mendeklarasikan diri secara sepihak pada 17 Februari 2008.
Negara ini merupakan salah satu negara termuda di dunia yang terletak di tengah Semananjung Balkan yang menjadikan negara ini berbatasan dengan Serbia di utara dan timur, Macedonia di selatan, Albania di sebelah barat daya dan Montenegro di bagian barat dengan luas wilayah 10.887 km2 ini membuat kosovo menjadi salah satu negara terkecil di dunia bahkan negara ini adalah negara terkecil di Balkan.Â
Negara dengan sistem Republik Parlementer ini mempunyai jumlah penduduk sekitar 1.810.463 jiwa, 95% diantaranya etnis Albania dan sebagian warganya berprofesi sebagai petani. Sekitar 53% wilayah dari kosovo adalah lahan pertanian yang menghasilkan komoditas berupa jagung, gandum, dan anggur yang menyumbang 35% dari pendapatan negara Kosovo.Â
Walaupun memiliki wilayah kecil negara ini merupakan salah satu negara dengan cadangan timah, seng, nikel, kobalt, tembaga, besi, dan bauksit yang besar. Selain itu kosovo juga mempunyai cadangan lignit atau batubara muda terbesar kelima di dunia dan ketiga di Eropa.Â
Dengan beribu kota di Pristina yang merupakan kota terbesarnya dengan mempunyai dua bahasa resmi yaitu, bahasa Serbia dan Albania serta mengadopsi Euro sebagai mata uang negara secara tidak resmi sejak tahun 2002 yang terus digunakan sampai sekarang.Â
Dengan persentase 90% agama Islam menjadi mayoritas agama yang dipeluk di negara ini dan sisanya beragama Kristen Ortodok dan kepercayaan lainnya.
Filosofi/sejarah Kosovo
Sejarah Kosovo akan berkaitan dengan sejarah daerah-daerah di sekitarnya bahkan nama Kosovo berasal dari dataran Kosovo dimana pertempuran terjadi antara koalisi negara-negara Balkan dan kekaisaran Turki Ottoman.Â
Akan tetapi dahulu wilayah ini termasuk ke dalam kekaisaran Bulgaria pada masa pemerintahan raja Persia pada abad ke-7. Pada abad ke-10 wilayah Kosovo dikuasai Byzantium atau kekaisaran Romawi Timur di bawah kekaisaran Konstantin VII.Â
Pada abad 13 wilayah Kosovo kembali direbut dan menjadi bagian dari kekaisaran Serbia, kemudian pada tanggal 15 Juni tahun 1389 terjadi pertempuran Kosovo pertama yang merupakan peristiwa yang menjadikan nama negara ini, yaitu pertempuran antara pihak Serbia yang dipimpin oleh pangeran Lazar Rebel dengan kekaisaran Ottoman yang dipimpin oleh Sultan Murad I.Â
Kedua pemimpin dari masing-masing wilayah terbunuh ketika perang berlangsung dan pertempuran dimenangkan oleh kekaisaran Ottoman dan wilayah tersebut menjadi wilayah kekaisaran Ottoman.Â
Di tahun 1448 pertempuran Kosovo kedua terjadi dan berlangsung selama 3 hari antara Hungaria yang dipimpin oleh John Hunyadi dengan prajurit salib 22.000-30.000 pasukan dan Ottoman dipimpin oleh Sultan Murad II dengan 60.000 pasukan.Â
Hasil dari pertempuran ini adalah negara-negara Balkan akhirnya di bawah kendali kekaisaran Ottoman selama sekitar 500 tahun lamanya dengan Ottoman menjadi penguasa absolut di wilayah itu kemudian seiring berjalannya waktu banyak orang Slavia yang memeluk Islam kala itu.Â
Masa Keruntuhan Kosovo
Gerakan reformasi yang terjadi dalam pemerintahan ottoman pada awal abad ke-20 yang bertujuan untuk mengganti sistem pemerintahan monarki dengan konstitusi pemerintahan. Hal tersebut memicu dukungan dari orang-orang Albania yang berharap untuk mempunyai status nasionalnya.Â
Pemberontakan Albania selanjutnya terjadi Pada 8 Oktober 1912 sampai 18 Mei 1913 antara Liga Balkan (Serbia, Montenegro, Yunani, dan Bulgaria) melawan Kekaisaran Ottoman Turki. Perang ini merupakan bagian pertama dari Perang Balkan di Semenanjung Balkan dan bertujuan merebut Makedonia yang dikuasai oleh Turki.Â
Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Liga Balkan dan ditandatanganinya Perjanjian London. Setelah berakhirnya perang, terjadi perselisihan mengenai batas wilayah kekuasaan antara anggota liga yang menyebabkan pecahnya Perang Balkan II.
Perang II Balkan meletus dengan Bulgaria melawan Serbia, Yunani, Montenegro, Rumania, dan Imperium Ottoman. Perang Balkan Pertama terjadi setahun sebelumnya, melibatkan Bulgaria, Serbia, Yunani, dan Montenegro yang berada di bawah kekuasaan Ottoman melawan pemerintah pusat Ottoman, dengan tujuan memerdekakan diri.Â
Dalam perang tersebut, sebagian besar wilayah Ottoman berhasil memerdekakan diri, tetapi di antara mereka timbul perselisihan tentang pembagian wilayah dan meletuslah Perang II Balkan.Â
Dalam perang ini, Bulgaria akhirnya menawarkan perdamaian dan ditandatanganilah perjanjian Bukares yang isinya penyerahan sebagian wilayah yang dikuasai Bulgaria kepada Serbia, Rumania, Yunani, dan Montenegro. Perang II Balkan merupakan bibit perseteruan yang akhirnya menimbulkan pecahnya Perang Dunia I pada 1914.
Perang Balkan Pertama dan Kedua berakhir dengan sebagian besar wilayah Makedonia diklaim oleh Bulgaria. Bulgaria harus menghadapi Serbia dan Yunani.Â
Serbia akhirnya mendapatkan wilayah Kosovo. Albania pun memproklamasikan kemerdekaan tetapi tidak dapat mengamankan sebagian besar tanah mayoritas Albania untuk negara baru.Â
Setelah lebih dari enam abad, Ottoman (Utsmaniyah atau Turki) terusir dari benua itu, kecuali Konstantinopel dan Trakia Timur. Setelah perang dunia 1 dan 2 Kosovo menjadi wilayah Yugoslavia 1943 hingga 1992.
Secara harfiah, nama Yugoslavia memiliki arti Slavia Selatan. Dikarenakan negara tersebut terletak di semenanjung Balkan kawasan Eropa Timur. Yugoslavia merupakan negara federal dengan enam negara bagian dan dua daerah otonomi khusus.Â
Berikut negara dan daerah yang masuk dalam Yugoslavia, yaitu Serbia, Montenegro, Slovenia, Kroasia, Bosnia-Hezergovina, dan Makedonia. Daerah Otonomi Khusus Kosovo dan Vojvodina karena krisis ekonomi dan sosial kesenjangan etnis Yugoslavia terpecah sampai Kosovo memisahkan diri 17 Februari 2008.Â
Tantangan tetap ada bagi Kosovo untuk mendapatkan pengakuan internasional secara penuh. Seiring berjalannya waktu, status De Facto Kosovo akan menyebar sehingga hampir semua negara di dunia akan mengakui Kosovo sebagai negara merdeka. Namun, keanggotaan PBB ditahan sampai Rusia dan China menyetujui legalitas keberadaan Kosovo.Â
Rusia menjadi tantangan terbesar kemerdekaan Kosovo karena Rusia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB dengan hak veto, berjanji akan memveto dan merencanakan kemerdekaan Kosovo yang tidak membahas keprihatinan Serbia.
Perkembangan Ekonomi
Sedangkan  masalah  ekonomi  yang  dihadapi  Kosovo  antara  lain  tingkat pengangguran yang mencapai 45%, kurangnya lapangan pekerjaan, ketidakseimbangan sumber daya alam yang dimiliki dengan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Kosovo. Hal ini dikarenakan penduduk Kosovo sendiri banyak yang menetap di pedesaan di luar ibu kota Kosovo, Pristina.Â
Hal  ini menjadi tidak efisien untuk menjadikan penduduk Kosovo memiliki keahlian untuk mengelola lahan yang ada di Pristina, sedangkan Kosovo merupakan negara yang memiliki potensi alam untuk dikelola.
Namun baru-baru ini perekonomian Kosovo telah menunjukkan perkembangan  yang cukup baik dalam beberapa waktu terakhir yang berkaitan dengan transisi  antara sistem berbasis pasar dengan pelestarian stabilitas makroekonomi. Namun, Kosovo secara signifikan masih bergantung pada diaspora dan komunitas internasional untuk bantuan dalam sektor finansial dan teknis.Â
Sekitar 15% dari GDP Kosovo terbentuk dari pembayaran/pengiriman uang dari diaspora terutama yang terletak di Swiss dan Jerman. 15% lainnya dari GDP  Kosovo terbentuk dari  bantuan finansial dan kegiatan.Â
Rata-rata pendapatan per kapita Kosovo diperkirakan menjadi hanya sekitar $2,500 yang mana hal ini menjadikan Kosovo sebagai negara termiskin di Eropa.Â
Meskipun angka pengangguran masih terbilang tinggi, namun pada tahun 2012 angka pengangguran telah mengalami penurunan sebesar 31% dibandingkan dengan tahun 2009.
Â
Kosovo masih mengandalkan subsistem pertanian, yang sangat sering tidak efisien dikarenakan mekanisasi yang terbatas, serta kurangnya keahlian teknis dan plot  kecil.  Dengan  adanya  bantuan  internasional,  Kosovo  telah  mampu memprivatisasi 50% dari perusahaan milik negara berdasarkan jumlah dan di atas 90% dari perusahaan milik negara berdasarkan nilai.Â
Logam  dan  mineral  seperti  timah,  nikel,  lignit,  seng,  magnesium,  chrome, aluminum,  dan  lain-lain,  pada  satu  waktu  adalah  tulang  punggung  dari  Kosovo industri  tetapi  output  mereka  telah  secara  signifikan  menurun  akibat  kurangnya investasi dan penuaan peralatan. Untuk  sektor  perdagangan, Kosovo telah banyak memiliki mitra dagang dalam  hal ekspor dan impor barang.Â
Kosovo telah mengalami peningkatan yang cukup  pesat dalam hal ekspor impor dagang pasca konflik. Walaupun persen ekspor masih berada di bawah persen impor, namun Kosovo sebagai negara yang baru  merdeka  dinilai  mampu  meningkatkan perdagangannya  secara  signifikan.Â
Perbandingan Ekonomi Masa Lalu dan Masa Kini
Perbandingan ekonomi Kosovo di masa lalu sangatlah berbeda dengan masa sekarang, pada tahun 1990-an terjadinya penghapusan lembaga otonomi provinsi sehingga diikuti dengan hal yang lainnya seperti, memburuknya kebijakan ekonomi, akses yang sangat susah dalam melakukan perdagangan dan keuangan secara eksternal, dan terjadinya konflik etnis. Dan faktor tersebut sangatlah merusak perekonomian yang sudah lemah.Â
Sejak deklarasi pada tahun 2008, setelah Kosovo menyatakan deklarasinya, perekonomian Kosovo menunjukan kenaikan setiap tahunnya. Terlepas dari hal tersebut Kosovo masih memiliki potensi yang sangat lemah untuk kedepannya, banyak masalah yang terkait dengan status negara Kosovo yang menjadikan status negaranya di sengketa secara internasional. tetapi dari hal itu, kosovo memiliki kekuatan yang sangat besar yaitu tingkat utang pemerintah sangat rendah karena sebagian besar hutang historis Kosovo di bayar oleh Serbia. dan Kosovo masih menjadi kawasan termiskin di Eropa karena 45% penduduknya hidup di bawah kemiskinan yang resmi dan 17% dari penduduk Kosovo sangat miskin menurut bank dunia.
Kesimpulan
Kosovo merupakan negara yang terletak di tengah Semananjung Balkan dan memiliki luas wilayah 10.887 km2. Walaupun memiliki wilayah kecil negara ini merupakan salah satu negara dengan cadangan timah, seng, nikel, kobalt, tembaga, besi dan bauksit yang besar.Â
Selain itu kosovo juga mempunyai cadangan lignit atau batubara muda terbesar kelima di dunia dan ketiga di eropa. Mayoritas agama yang dipeluk di negara ini adalah Islam, dengan persentase 90%.Â
Nama kosovo berasal dari dataran Kosovo di mana pertempuran terjadi antara koalisi negara-negara Balkan dan kekaisaran Turki Ottoman.Â
Pada 8 Oktober 1912 sampai 18 Mei 1913 antara Liga Balkan (Serbia, Montenegro, Yunani, dan Bulgaria) melawan Kekaisaran Ottoman Turki. Perang ini merupakan bagian pertama dari Perang Balkan di Semenanjung Balkan dan bertujuan merebut Makedonia yang dikuasai oleh Turki.Â
Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Liga Balkan dan ditandatanganinya Perjanjian London. Setelah berakhirnya perang, terjadi perselisihan mengenai batas wilayah kekuasaan antara anggota liga, yang menyebabkan pecahnya Perang Balkan II melawan Serbia, Yunani, Montenegro, Rumania, dan Imperium Ottoman. Dalam perang tersebut, 80% wilayah Ottoman berhasil memerdekakan diri, tetapi di antara mereka timbul perselisihan tentang pembagian wilayah dan meletuslah Perang II Balkan.Â
Dalam perang ini, Bulgaria akhirnya menawarkan perdamaian dan ditandatanganilah perjanjian Bukares yang isinya penyerahan sebagian wilayah yang dikuasai Bulgaria kepada Serbia, Rumania, Yunani, dan Montenegro. Perang II Balkan merupakan bibit perseteruan yang akhirnya menimbulkan pecahnya Perang Dunia I pada 1914.
Perang Balkan Pertama dan Kedua berakhir dengan sebagian besar wilayah Makedonia diklaim oleh Bulgaria. Bulgaria harus menghadapi Serbia dan Yunani. Serbia akhirnya mendapatkan wilayah Kosovo. Albania pun memproklamasikan kemerdekaan tetapi tidak dapat mengamankan sebagian besar tanah mayoritas Albania untuk negara baru.Â
Setelah lebih dari enam abad, Ottoman (Utsmaniyah atau Turki) terusir dari benua itu, kecuali Konstantinopel dan Trakia timur. Setelah perang dunia 1 dan 2 kosovo menjadi wilayah Yugoslavia 1943 hingga 1992.
Masalah ekonomi  yang  dihadapi  Kosovo  antara  lain  tingkat pengangguran yang mencapai 45%, kurangnya lapangan pekerjaan, ketidakseimbangan sumber daya alam yang dimiliki dengan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Kosovo. Hal ini dikarenakan penduduk Kosovo sendiri banyak yang menetap di pedesaan di luar ibukota Kosovo, Pristina.Â
Perkembangan ekonomi menunjukkan peningkatan yang cukup baik dalam beberapa waktu terakhir yang berkaitan dengan transisi antara sistem berbasis pasar dengan pelestarian stabilitas makroekonomi.Â
Selain itu juga karena Kosovo adalah wilayah yang subur sekaligus menjadi tempat strategis yang menjadi penghubung antara Eropa Tengah dan Selatan. Sejak deklarasi pada tahun 2008, setelah Kosovo menyatakan deklarasinya, perekonomian Kosovo menunjukan kenaikan setiap tahunnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H