Mohon tunggu...
Septianing Ababelia
Septianing Ababelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya sekedar teman bercerita

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kaldu Kokot: Dari Makanan hingga Warisan Budaya

8 Maret 2023   19:50 Diperbarui: 8 Maret 2023   19:53 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memliki beragama ciri khas mulai dari suku, ras, agama, hingga kebudayaan. Salah satunya ialah di Kepulauan Madura. Kepulauan Madura mempunyai berbagai ciri khas baik dari segi bahasa hingga segi makanan. Salah satu makanan yang terkenal di daerah Madura terutama daerah Sumenep ialah Kaldu Kokot. Dalam bahasa Madura sendiri, kokot berarti kikil sapi. 

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kaldu kokot adalah tetelan sapi gurih-asin dan juga kacang hijau. Pada penyajiannya, disjikan pula lontong ataupun nasi sebagai pelengkap kaldu kokot. Dengan sambal yang pedas, tuangan kecap manis, serta perasan jeruk nipis yang terasa kecut akan memberikan sensasi beragam yang menggoyangkan lidah.

Dalam proses pembuatannya, bumbu-bumbu kaldu yang telah disiapkan disangrai hingga tercium bau harum. Kemudian kacang hijau yang telah direbus dan tetelan sapi yang telah di presto dimasukkan menjadi satu dengan bumbu. Langkah selanjutnya ialah menambahkan air dan dimasak hingga dirasa sudah mendidih dan matang. Proses pembuatan ini biasanya memakan waktu 1 hingga 3 jam untuk dapat disantap.

Berdasarkan kementrian Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2021, menu masakan kaldu kokot ini ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dari daerah Sumenep. Penghargaan ini diterima pada bulan Desember 2021 oleh Bupati Sumenep yang saat itu menjabat, yaitu Achmad Fauzi.

Dalam filosofinya, kaldu kokot menggambarkan sikap rendah hati yang dimiliki sebagian besar masyarakat Madura. Hal ini dapat dilihat dari bahan baku utamanya yang berasal dari sekitar kita dan bukan merupakan bahan baku yang sulit didapatkan. Dengan menikmati kaldu kokot diharapkan tidak hanya dapat memberikan kelezatan, namun juga nilai dan makna yang diharapkan dari proses pembuatan kaldu kokot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun