Mohon tunggu...
xiaoxin
xiaoxin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

~

Selanjutnya

Tutup

Seni

Selembar Kain dan Daun-daun

22 September 2024   23:38 Diperbarui: 22 September 2024   23:45 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selembar kain, daun, bunga, dan ramuan rahasia yang ajaib bisa merubah kain polos menjadi bernilai

Keuntungan hidup di negara tropis seperti Indonesia ternyata membawa banyak keuntungan. Seperti sinar matahari yang bisa dinikmati sepanjang tahun, iklim yang relatif stabil, dan tumbuhan yang hampir selalu menghijau. Hal-hal semacam ini tentu membawa manfaat bagi penduduk Indonesia, salah satunya manfaat secara ekonomis.

Beberapa waktu kebelakang aku banyak belajar bersama ibu-ibu di lingkunganku, membuat kain ecoprint. Ini semacam teknik pewarnaan kain mirip membatik. Biasanya menggunakan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, ranting, dan akar tumbuhan. Proses ecoprint memanfaatkan pigmen alami yang keluar dari tumbuhan yang dicetak langsung ke kain melalui beberapa teknik seperti dipukul atau pemanasan (jelasnya bolehlah cek di google). Hasilnya muncul motif yang unik dan artistik, dengan pola dan warna alami yang berasal dari tumbuhan yang digunakan. Menurutku cukup unik karena dibuat dengan tangan dan setiap kain memiliki keunikan masing-masing. Bisa dibilang lebih spesial.

Jadi bunga, daun, hingga batang tumbuhan disekitar tempat tinggal dapat dimanfaatkan menjadi media cap dan pewarna untuk menghasilkan kain ecoprint yang cantik. Bahkan biji alpukat yang kita lihat sudah tidak bernilai, ketika direbus untuk mengeluarkan ekstrak warnanya dapat menajdi pewarna alami untuk kainnya. Ada satu hal lagi, kulit onion bisa juga dijadikan media cap untuk ecoprint. Jujur bagiku ini ilmu yang menarik, berawal dari suatu hal yang mungkin sepele dapat berubah menjadi hal yang cuan.

Berbekal keuntungan tinggal di Indonesia yang kaya aneka tanaman jangan sampai disia-siakan. Selanjutnya mungkin aku ingin mencoba hal-hal baru untuk menambah skill bertahan hidup di era yang kata orang-orang sulit untuk mencari kerja. Coba apa lagi ya? Petani Bunga mungkin (?).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun